Edukasi Dini Pelajar dalam Mencegah Ekstremisme

Palangka Raya, Kantamedia.com – Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik (Pemkumpol), Darliansjah, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme bagi pelajar SMA dan SMK se-Kota Palangka Raya, Rabu (19/11/2025).

Dalam sambutannya, Darliansjah menegaskan bahwa ekstremisme kekerasan merupakan ancaman nyata yang dapat menggoyahkan stabilitas negara dan ketenteraman masyarakat luas.

Dikatakan, ekstremisme tidak hanya menyangkut pemahaman radikal, tetapi juga tindakan destruktif yang membahayakan keselamatan publik.

“Dengan upaya pencegahan tidak dapat dilakukan secara sporadis, melainkan harus disusun melalui langkah-langkah strategis yang terencana, komprehensif, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan,” ucapnya.

Menurut Darliansjah, pemerintah telah memberikan landasan kuat melalui Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE), yang mengatur peran pemerintah daerah dalam pelaksanaannya.

Oleh karena itu, gubernur, bupati, dan wali kota memiliki tanggung jawab besar memastikan kebijakan tersebut berjalan efektif di wilayah masing-masing demi terciptanya lingkungan masyarakat yang aman.

“Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu implementasi nyata dalam melindungi generasi muda dari paparan ideologi ekstrem, yang dapat merusak masa depan mereka,” ungkapnya

Dalam kesempatan itu, Darliansjah juga menyinggung insiden ledakan di sebuah musala sekolah negeri di Jakarta beberapa minggu lalu yang mengakibatkan puluhan korban luka. Kejadian itu, menurutnya, menjadi bukti bahwa bahaya ekstremisme dapat muncul di lingkungan pendidikan.

Darliansjah menilai bahwa pelajar harus dibekali pengetahuan yang memadai agar mereka mampu mengenali tanda bahaya, memahami konsekuensi ekstremisme, dan menghindari ajakan yang mengarah pada kekerasan.

“Materi yang diberikan dapat membuka wawasan pelajar mengenai pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, damai, serta bebas dari tindakan intoleran,” lugasnya.

Lebih jauh Darliansjah menyampaikan, generasi muda memiliki peran sangat besar sebagai penyebar nilai perdamaian, karena kemampuan mereka beradaptasi dengan informasi dan teknologi sangat cepat.

“Untuk mengajak para pelajar untuk turut serta menjaga keamanan lingkungan sekolah melalui sikap kritis, saling mengingatkan, serta berani melaporkan potensi kekerasan kepada pihak berwenang,”tuturnya.

Darliansjah juga menekankan pentingnya membangun pola pikir moderat yang berpegang pada nilai kebangsaan, agar pelajar tidak mudah terprovokasi oleh narasi ekstrem yang sering beredar di ruang digital.

“Seperti halnya kegiatan semacam ini harus dilaksanakan secara rutin, agar pesan-pesan pencegahan dapat tersampaikan secara berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi pelajar,” ujarnya.

Adapun kegiatan yang berlangsung di Aula Eka Hapakat (AEH) Lantai II Kantor Gubernur itu diikuti ratusan pelajar dan berlangsung interaktif melalui sesi pemaparan materi, diskusi, hingga tanya jawab. (Fay/*)

Bagikan berita ini