Palangka Raya, Kantamedia.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya memperingatkan bahwa musim hujan di Kalimantan Tengah tahun ini datang lebih cepat dan berlangsung dengan intensitas tinggi akibat pengaruh fenomena La Niña.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Palangka Raya, Anton, menyampaikan bahwa puncak hujan yang biasanya terjadi pada Desember atau Januari kini bergeser lebih awal menjadi Oktober dan November. “Saat ini kita sudah memasuki musim hujan yang disertai La Niña. Curah hujan diperkirakan akan meningkat lebih tinggi dari biasanya,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).
Meski puncak hujan telah terjadi, Anton menegaskan bahwa intensitas hujan tetap tinggi hingga Januari bahkan Maret 2026. BMKG mencatat hampir seluruh wilayah Kalteng akan terdampak, namun empat daerah di bagian utara dan hulu sungai menjadi kawasan paling berpotensi mengalami hujan lebat, yakni Murung Raya, Barito Utara, Gunung Mas, dan Seruyan.
Anton menjelaskan, distribusi hujan tahun ini terpantau merata di seluruh provinsi. Kondisi geografis Kalimantan Tengah yang relatif datar membuat hujan menyebar luas, namun risiko utama justru berada di kawasan tengah dan selatan yang berpotensi menerima banjir kiriman dari hulu. “Karakteristik sungai di Kalimantan Tengah memungkinkan terjadinya banjir kiriman dari daerah ulu,” jelasnya.
Fenomena La Niña diperkirakan bertahan hingga Februari 2026, meningkatkan kemungkinan hujan ekstrem pada periode November hingga Januari. Anton mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan banjir, terutama di dataran rendah.
“Banjir bisa terjadi tiba-tiba, terutama di dataran rendah,” tegasnya.
Ia meminta masyarakat rutin memantau informasi cuaca dari BMKG sebagai langkah antisipasi. Pemerintah daerah juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah rawan, memperkuat sistem peringatan dini, serta memastikan jalur evakuasi dan sarana penanganan bencana siap menghadapi dinamika cuaca beberapa bulan ke depan. (Daw).



