Palangka Raya, kantamedia.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berhasil melakukan efisiensi anggaran pada APBD tahun 2025 mencapai Rp272,34 miliar lebih.
“Kita berhasil melakukan efisiensi anggaran mencapai Rp272,34 miliar, jauh melebihi target Rp167,37 miliar,” kata Gubernur Kalteng Agustiar Sabran saat memaparkan capaian program 100 hari kerja pasangan Agustiar-Edy dalam forum evaluasi yang digelar di Istana Isen Mulang, Kota Palangka Raya, Senin (2/6/2025).
Ditegaskan Agustiar, program 100 hari bukan sekadar simbolis, tetapi penanda arah dan komitmen awal Pemerintah Provinsi dalam membangun Kalimantan Tengah yang terstruktur dan inklusif.
“Program 100 hari ini adalah pembuka dari kerja besar lima tahun ke depan. Kami ingin pembangunan dirasakan nyata hingga ke pelosok, bukan hanya berhenti di pusat kota,” tegas Agustiar.
Pada 100 hari pertama kerja pasangan Agustiar-Edy, lanjut dia, beberapa capaian berhasil diraih, antara lain sinkronisasi 5 program kerja prioritas dengan Asta Cita Presiden (melampaui target awal 3 program). Pelantikan 13 pejabat eselon II, sebagai bentuk penataan organisasi yang lebih adaptif.
Kemudian pendirian Koperasi Merah Putih aktif di seluruh 1.571 desa/kelurahan, diluncurkan oleh Menko Pangan RI.
Program-program berbasis kerakyatan seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan Cetak Sawah Rakyat (CSR) mulai direalisasikan, termasuk upaya menurunkan prevalensi stunting dari 22,1% menjadi 20,6% melalui kolaborasi lintas sektor.
Agustiar menegaskan komitmennya untuk mewujudkan keadilan fiskal melalui alokasi dana desa antara Rp250 juta hingga Rp500 juta per desa.
“Kami ingin setiap desa punya akses, bukan lagi jadi penonton pembangunan. Pengelolaan SDA harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat lokal, bukan hanya pihak luar,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kepemimpinannya akan berpijak pada prinsip inklusivitas, tanpa diskriminasi kelompok, suku, atau agama.
“Semua elemen—pemerintah, DPRD, akademisi, pelaku usaha, media, dan masyarakat—harus jadi bagian dari perubahan. Ini bukan kerja satu orang, tapi kerja bersama,” tandasnya. (daw)