Palangka Raya,Kantamedia.com – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Pertemuan Koordinasi Perencanaan Aksi Daerah dan Penyusunan Kebutuhan Peningkatan Kapasitas SDM dalam Program TBC di Hotel Fovere, Palangka Raya, Selasa (8/10/2024). Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng, Suyuti Syamsul, membuka acara tersebut.
Suyuti menegaskan bahwa Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan utama kesehatan masyarakat di Indonesia. “Indonesia menempati peringkat kedua setelah India dengan angka insidensi yang masih jauh dari target nasional RPJMN 2020-2024, yaitu 190 per 100.000 penduduk pada tahun 2024,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia menargetkan eliminasi TBC pada tahun 2030 sesuai Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021. Target ini mencakup penurunan insidensi menjadi 65 per 100.000 penduduk dan kematian akibat TBC menjadi 6 per 100.000 penduduk.
Untuk mempercepat pencapaian target, Kementerian Dalam Negeri mendorong pemerintah daerah menetapkan kebijakan pendukung penanggulangan TBC. Rapat koordinasi bulanan yang melibatkan Kemenko PMK, Kemendagri, dan Kemenkes bertujuan memberikan bimbingan teknis dan mendorong pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB) serta penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) TBC.
“Rapat ini mendorong pemerintah daerah melakukan percepatan program penanggulangan TBC yang diukur melalui indikator utama seperti penemuan kasus, inisiasi pengobatan, investigasi kontak, dukungan kebijakan daerah, dan penerapan SPM Kesehatan untuk terduga TBC,” jelas Suyuti.
Suyuti menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam penanggulangan TBC. “Dengan koordinasi yang baik, pendekatan terpadu, serta perencanaan terstruktur, diharapkan upaya penanggulangan TBC dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tegasnya.
Pertemuan ini juga membahas peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang terlibat dalam penanggulangan TBC, dengan harapan semua intervensi dapat dilaksanakan dengan standar tinggi dan memberikan dampak signifikan dalam upaya mengeliminasi TBC di Indonesia. (Mhu)