10 Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Kantamedia.com – Ziarah kubur atau makam merupakan salah satu praktik yang memiliki akar kuat dalam ajaran Islam. Dalam praktiknya, terdapat adab ziarah kubur berdasar sunnah, atau ajaran Rasulullah SAW.

Hal ini penting mengingat dalam berbagai tradisi terdapat pengertian yang ambigu terkait tujuan ziarah kubur. Bahkan, beberapa di antaranya justru mendekati syirik. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui adabnya.

Merujuk Studi Pendidikan Akhlak dalam Ziarah Kubur, Romdhoni, UIN Jakarta, ziarah makam semula dilarang. Namun kemudian disunahkan kembali oleh Rasulullah SAW setelah pondasi tauhid umat Islam dianggap telah kokoh. Dari kekhawatiran adanya kesyirikan (meminta kepada ahli kubur) menjadi penguatan akidah dan pendidikan akhlak, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis: “Berziarah ke kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan akan mati.” (HR. Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ahmad).

Fungsi hakiki ziarah kubur adalah mengingatkan peziarah akan kepastian kematian, yang pada gilirannya mendorong perbaikan akhlak dan meningkatkan persiapan spiritual untuk menghadapi akhirat.

Para ulama telah memberikan batasan-batasan atau adab ziarah makam berdasar sunnah, seperti Syekh Nawawi Al-Bantani dan Syekh Khatib Asy-Syirbini.

Merujuk Buku Panduan Ziarah Kubur, Sutejo Ibnu Pakar dan Studi Pendidikan Akhlak dalam Ziarah Kubur, Romdhoni, UIN Jakarta, berikut ini adalah adab ziarah makam berdasar pandangan ulama yang mendasarkan pendapatnya pada hadis:

1. Mengucapkan Salam

Ketika memasuki area pemakaman atau kuburan, peziarah hendaknya mengucapkan salam kepada ahli kubur. Mengucapkan salam merupakan adab yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi mereka yang telah meninggal.

Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah telah lewat di pekuburan Madinah, lalu beliau menghadapkan wajahnya dan bersabda, “Semoga keselamatan atasmu wahai ahli kubur kami…”

2. Membaca Al-Qur’an, Berzikir, dan Berdo’a untuk Ahli Kubur

Inti dari ziarah kubur bukan hanya sekadar menengok, tetapi untuk mendoakan ahli kubur dan mengirimkan pahala atas bacaan ayat-ayat Al-Qur’an serta kalimah-kalimah thayyibah seperti tahlil, tahmid, tasbih, dan salawat.

Kedatangan seseorang ke kubur adalah untuk mendoakan ahli kubur agar mendapatkan magfirah (ampunan), rahmat, dan lindungan Allah SWT.

Ibnu Qoyyim, sebagaimana dikutip Romdhoni, menyatakan bahwa Nabi SAW. apabila menziarahi kubur, beliau menziarahinya untuk berdo’a bagi isi kubur serta memohon rahmat dan ampunan bagi mereka.

Bagikan berita ini
Bsi
Premium Wordpress Themes