Partainya Kalah, Rishi Sunak Mengundurkan Diri sebagai Perdana Menteri Inggris

Kantamedia.com – Ketegangan politik di Inggris mencapai puncaknya ketika Perdana Menteri Rishi Sunak mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat, 5 Juli 2024, setelah kekalahan telak Partai Konservatif dalam pemilu parlemen.

Rishi Sunak menyatakan bahwa ia telah menghubungi pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, untuk mengucapkan selamat atas kemenangan partainya.

Pengumuman ini datang setelah exit poll menunjukkan kekalahan bersejarah bagi Partai Konservatif pada pemilu Kamis lalu.

Dalam pernyataannya yang dikutip oleh Sky News, Sunak mengatakan,

“Saya akan segera menuju London untuk menyampaikan lebih banyak tentang hasil malam ini, sebelum saya meninggalkan jabatan sebagai perdana menteri, yang telah saya jalani dengan segenap hati.”

Sunak mengonfirmasi bahwa dia akan mengadakan konferensi pers di London sebelum resmi mengundurkan diri. Sebelumnya pada hari yang sama, dia telah menghubungi Starmer untuk mengakui kemenangan Partai Buruh dalam pemilu parlemen.

Menurut laporan media yang mengutip Komisi Pemilihan, Partai Buruh berhasil memenangkan mayoritas kursi di Parlemen dengan lebih dari 70% konstituensi telah melaporkan hasil.

Partai Konservatif, yang dipimpin oleh Sunak, mengalami kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mencerminkan perubahan besar dalam peta politik Inggris.

Banyak analis politik menilai bahwa kebijakan ekonomi yang kontroversial dan penanganan isu-isu domestik menjadi faktor utama di balik kekalahan ini.

Rishi Sunak, yang menjabat sebagai perdana menteri sejak 2022, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pendukung dan rekan-rekannya selama masa kepemimpinannya.

Dia menegaskan bahwa dirinya telah berusaha sebaik mungkin untuk memimpin negara, namun hasil pemilu ini menunjukkan bahwa rakyat Inggris menginginkan perubahan.

Dalam pidatonya nanti di London, Sunak diharapkan akan membahas lebih dalam mengenai hasil pemilu dan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil oleh Partai Konservatif. Sementara itu, kemenangan Partai Buruh menandai kembalinya partai tersebut ke tampuk kekuasaan setelah lebih dari satu dekade berada di luar pemerintahan.

Kekalahan ini juga menjadi momen refleksi bagi Partai Konservatif, yang harus mengevaluasi strategi dan kebijakan mereka ke depan. Banyak anggota partai yang menyuarakan perlunya reformasi internal untuk mengembalikan kepercayaan publik.

Keir Starmer, sebagai pemimpin baru yang akan segera mengambil alih, menyampaikan bahwa dia siap untuk memimpin Inggris menuju masa depan yang lebih baik dan inklusif.

Starmer menegaskan bahwa kemenangan Partai Buruh adalah kemenangan bagi seluruh rakyat Inggris yang menginginkan perubahan nyata dalam kebijakan pemerintahan.

Dengan transisi kekuasaan ini, Inggris memasuki babak baru dalam sejarah politiknya. Para pengamat akan terus mencermati bagaimana pemerintahan baru akan menghadapi tantangan domestik dan internasional yang ada. (*)

TAGGED:
Bagikan berita ini