Palangka Raya, Kantamedia.com – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dengan tema “Memperkuat Internal dan Resistensi Berbasis Tenaga Dalam Masyarakat Adat”, di Asrama Haji Jalan G Obos, Palangka Raya, Selasa (18/11/2025).
Penjabat (Pj) Ketua AMAN Kalteng, Yoga Adi Saputra, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya penguatan organisasi, salah satunya melalu rakerwil ini yang bertujuan untuk memformulasikan langkah strategis AMAN di Kalteng
“AMAN Kalteng memiliki 12 Pengurus Daerah (PD) yang aktif, satu Pengurus Wilayah (PW), dan menaungi 343 komunitas anggota. Jumlah ini menjadikan kami yang terbesar di dunia. Untuk itu, AMAN perlu memperkuat organisasi karena masih banyak program yang belum terlaksana.
“Pelayanan terhadap komunitas adalah yang terpenting, dan penguatan organisasi adalah pelayanan dasar,” kata Yoga.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan untuk melakukan perlawanan (resistensi). “Kita perlu mengarahkan tenaga dan semangat kita untuk memulai resistensi. Melawan siapa? Melawan orang atau pihak yang ingin mengambil hak kita sebagai masyarakat adat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan AMAN Wilayah (DAMANWIL), Isang, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Isang menegaskan bahwa hak masyarakat adat atas wilayah adat bukanlah hak pemberian dari negara, melainkan hak bawaan yang melekat pada diri masyarakat adat.
“Hak adat itu tidak akan pernah hilang atau punah, kecuali masyarakat adat itu sendiri punah. Untuk menjaga eksistensi dan selaras dengan Pj Ketua AMAN Kalteng, maka yang harus diperkuat adalah
kerja sama tim. Melalui Rakerwil ini, kami menekankan pentingnya penguatan internal organisasi dan sinergi program untuk menyambut tantangan ke depan,” ujar Isang.
Ketua Panitia Rakerwil AMAN, Wanda Franata mengatakan, dalam rapat yang akan digelar dalam dua hari in, ada beberapa agenda yang dibahas, diawal dengan penyampaian laporan organisasi oleh masing-masing Pengurus Daerah AMAN di Kalimantan Tengah, yang mencakup perkembangan terkait pembentukan sejumlah program.
“Laporan mengenai pembentukan dan perjalanan Kelompok Usaha Milik Masyarakat Adat (KUMA), juga Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMA), serta Sekolah Adat di wilayah masing-masing oleh
Pengurus Daerah AMAN di Kalimantan Tengah,” terangnya.
Dijelaskan, laporan diawali dari PD AMAN Palangka Raya, kemudian diikuti PD AMAN Pulang Pisau (terdiri dari 27 komunitas), PD AMAN Kapuas, PD AMAN Barito Selatan (dengan 35 komunitas), PD AMAN Barito Timur, PD Gunung Mas, lalu PD AMAN Kotawaringin Timur, lalu PD AMAN Lamandau dengan 15 komunitas, dan seterusnya.
Lanjut Wanda, agenda kemudian berlanjut dengan Penyampaian Laporan Perkembangan Organisasi PW AMAN Kalteng dan Pembahasan Laporan Penyelenggaraan Organisasi. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan Pembahasan Sikap Politik Organisasi dan Pembahasan Rekomendasi Organisasi.
Rakerwil ini diikuti oleh perwakilan Pengurus Daerah AMAN se-Kalimantan Tengah, yang terdiri dari Ketua Pelaksana Harian Daerah (PHD) dan Dewan AMAN Daerah (DAMANDA).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari 18 hingga 19 November 2025, dan akan ditutup dengan Diskusi Publik pada tanggal 20 November 2025. (RIK/*)



