Palangka Raya, Kantamedia.com –Bertempat di Gereja JKI Favor Of God (FOG) Jalan Yos Sudarso VIII Kota Palangka Raya, Persekutuan Gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Kota Palangka Raya mengggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda), Jumat, (19/9/2025).
Ketua PGLII Kota Palangka Raya, Riki Rianoto dalam kesempatan itu mengapresiasi kehadiran para peserta rapat yang meliputi Pengurus PGLII Kota Palangka Raya dan Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Lebih lanjut Riki yang juga merupakan Gembala JKI FOG ini berharap bahwa Rakerda PGLII menjadi wadah diskusi dalam membahas problematika gereja-gereja, odan membuahkan solusi serta de-ide konstruktif, demi perkembangan pekerjaan Tuhan khususnya di Kota Palangka Raya.
Sejurus dengan itu Ketua PGLII Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, Bobo Wanto V Baddak juga menyambut baik Rakerda PGLII Kota Palangka Raya.
Bobo menyampaikan harapannya bahwa seluruh peserta dapat berkontribusi dalam ide-ide segar yang juga dapat di wujudnyatakan untuk berkembangnya pelayanan gerejawi di Kota Palangka Raya pada khususnya dan Provinsi Kalimantan Tengah pada umumnya.
Ditempat yang sama Ketua DPD GAMKI Provinsi Kalteng, Yudi Karlianto Manan menyambut baik digelarnya Rakerda yang merupakan salah satu aras gereja itu.
Pria yang juga Anggota DPRD Kota Palangka Raya ini mengatakan, Rakerda PGLII bukan sekedar rutinitas organisasi melainkan momentum penting memperkuat visi, misi dan sinergitas pelayanan, menghadirkan Kristus di tengah masyarakat.
“Memperkuat visi, misi serta sinergitas pelayanan demi memperluas Kerajaan Allah.” tuturnya.
Adapun Kepala Bidang Bimas Kristen Kementerian Agama Kota Palangka Raya, Fajar Embang, sesaat sebelun membuka rakerda itu menyampaikan apresiasi atas kerjasama PGLII dengan Kementerian Agama yang selama ini terjalin.
Tak lupa Fajar mengingatkan penngnya tiga program pemerintah pusat ke daerah, selain menjaga kerukunan intern dan antar umat beragama, juga perlunya memperkuat sensus gereja se-kota Palangka Raya, serta pendataan CATIN yang dilaporkan secara triwulan setiap tahun.
“Tidak kalah pentingnya adalah untuk mewujudkan kesatuan tubuh Kristus secara nyata dan bukan hanya sebatas semboyan saja,” pungkasnya. (Fay/*)
