Anggota DPRD Purdiono Dorong Desa Jadi Motor Ekonomi

Palangka Raya, Kantamedia.com – Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Purdiono, menegaskan pembangunan daerah sebaiknya dimulai dari desa. Ia menyebut desa bukan sekadar objek pembangunan, melainkan bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru jika potensi lokalnya dikelola secara optimal.

Pernyataan itu disampaikan Purdiono pada Rabu, 1 September 2025. Ia menilai potensi desa di Kalteng masih sangat besar, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, hingga pariwisata berbasis budaya dan alam.

“Kalau potensi desa diberdayakan, desa bisa mandiri, masyarakat lebih sejahtera, dan pembangunan tidak lagi hanya terpusat di kota besar,” ujarnya.

Purdiono menekankan penguatan desa harus dilakukan melalui peningkatan keterampilan warga, akses permodalan, serta penyediaan infrastruktur dasar. Menurutnya, pembangunan tidak cukup hanya membangun jalan dan jembatan, tetapi juga harus memastikan masyarakat mampu mengolah potensi agar memiliki nilai tambah.

Ia mendorong pemerintah provinsi untuk serius mengidentifikasi sektor unggulan desa yang bisa mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk pariwisata lokal yang dinilai memiliki daya tarik besar jika dikelola secara profesional.

“Banyak desa di Kalteng memiliki keunikan tersendiri. Jika dikelola dengan baik, dapat mendatangkan wisatawan sekaligus membuka peluang usaha bagi warga,” katanya.

Purdiono juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat desa agar pembangunan tepat sasaran. Menurutnya, desa mandiri tidak hanya meringankan beban APBD, tetapi juga berpotensi menjadi penopang ekonomi baru.

Ia berharap pengelolaan dana desa dilakukan secara transparan dan akuntabel demi menjaga kepercayaan masyarakat. “Jika anggaran dikelola dengan jelas, hasil pembangunan bisa dinikmati seluruh warga,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Purdiono mengingatkan agar pembangunan tidak bersifat seremonial. Ia menekankan setiap program harus menjawab kebutuhan masyarakat di tingkat bawah, bukan sekadar proyek jangka pendek. (Mhu).

Bagikan berita ini