Palangka Raya, Kantamedia.com – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Siti Nafsiah, menyoroti serius temuan ulat pada lauk makan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTsN 1 Palangka Raya. Ia menegaskan seluruh informasi terkait kejadian tersebut harus diverifikasi sebelum ditindaklanjuti secara resmi.
Siti Nafsiah mengatakan pihaknya tidak ingin memberikan komentar sepihak sebelum memperoleh penjelasan utuh dari instansi terkait. “Apa pun temuan ini harus kita cross-check dulu. Nanti baru kita informasikan dan telusuri lebih lanjut kenapa sampai terjadi yang demikian,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).
Meski demikian, ia menekankan bahwa kejadian tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, khususnya penyedia sarana pangan gizi (SPPG) yang mengolah dan mendistribusikan menu MBG. “Ini tentu segera dievaluasi, terutama SPPG-nya jika benar ini terjadi. Harusnya segera ditindaklanjuti, kita dapat konfirmasi dari pihak SPPG,” tegasnya.
Menurutnya, bila terbukti lalai, SPPG wajib bertanggung jawab karena konsekuensinya sudah diatur jelas dalam ketentuan program. “Kalau ini benar, berarti ada kelalaian SPPG dalam menjalankan tugasnya,” tambahnya.
Selain evaluasi, Siti Nafsiah mengingatkan komitmen SPPG dalam menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi siswa. Ia menekankan pentingnya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai standar dasar penyedia layanan makanan. “Mereka harus memiliki SLHS dan wajib memperhatikan kebersihan dan keamanan makanannya,” ucapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan dan kompetensi tenaga pengolah di dapur produksi. Menurutnya, besarnya jumlah makanan yang diproses setiap hari menuntut pengaturan SDM yang ketat dan profesional. “Ke depan kita berharap SPPG bekerja secara profesional. Jangan hanya sekadar terima kontrak untuk keuntungan semata, tapi mengabaikan kebersihan dan keamanan,” katanya.
Siti memahami tantangan teknis yang dihadapi SPPG, namun ia menegaskan bahwa tantangan tersebut adalah bagian dari tanggung jawab pekerjaan. (Daw).
