Orang yang kerap disebut memiliki otak kanan yang lebih dominan adalah mereka yang biasanya lebih emosional, intuitif, dan kreatif.
Mereka lebih banyak berhasil dalam karier yang melibatkan ekspresi kreatif dan pemikiran bebas, seperti menjadi seniman, psikolog, atau penulis.
Lantas bagaimana dengan otak kiri? Otak kiri bekerja dalam tugas-tugas yang melibatkan logika, bahasa, dan pemikiran analitis.
Otak kiri terbaik ketika mengerjakan hal-hal berikut:
1. Pemahaman bahasa.
2. Penggunaan logika.
3. Berpikir kritis.
4. Analisis angka.
5. Pemikiran mendalam.
Orang-orang yang memiliki otak kiri yang lebih dominan biasanya digambarkan sebagai mereka yang berpikir logis, analitis, dan teratur.
Oleh karena itu, mereka yang bekerja dengan otak kiri kerap terasosiasi dengan mereka yang berkarier di bidang matematika, akuntan, ilmuwan, atau pemrogram komputer.
Bagian Otak dan Fungsinya
Otak terbagi menjadi belahan kiri dan kanan yang simetris. Setiap belahan bertanggung jawab atas sisi tubuh yang berlawanan, jadi otak kanan mengendalikan tangan kiri begitu juga sebaliknya.
Otak tersegmentasi menjadi daerah yang kemudian para ahli sebut lobus yang mengisolasi fungsi otak ke area tertentu.
Berikut ini adalah beberapa fungsi lobus berdasarkan areanya:
- Lobus Frontal (Bagian Depan Otak). Mengontrol gerakan tubuh, kepribadian, pemecahan masalah, konsentrasi, perencanaan, reaksi emosional, indra penciuman, arti kata-kata, dan ucapan umum.
- Lobus Parietal (Bagian Tengah Atas Otak). Berfungsi mengontrol indra peraba dan tekanan, indera perasa, dan kesadaran tubuh.
- Lobus Temporal (Otak Tengah). Mengatur indra pendengaran, kemampuan mengenali orang lain, emosi, dan ingatan jangka panjang.
- Lobus Oksipital (Bagian Belakang). Mengontrol indera penglihatan yang penting.
- Otak Kecil (Bagian Belakang Bawah Otak). Mengatur kontrol motorik halus, keseimbangan, dan koordinasi.
- Lobus Limbik (Otak Tengah). Mengendalikan emosi.
Dari pemaparan ini jelas bahwa masing-masing bagian otak memiliki fungsinya sendiri. Namun pada akhirnya pun, ketertarikan seseorang, lingkungan, dan hal-hal lain dapat memengaruhi pilihan aktivitas yang mereka tekuni. Jadi, tidak semata pada fungsi kerja otaknya saja. (*/jnp)