Kantamedia..com — Hubungan yang sudah terjalin lama tak selalu berakhir di pelaminan. Banyak pasangan yang telah melewati tahun-tahun bersama justru kandas di tengah jalan. Bukan hanya karena orang ketiga, tapi juga karena hal-hal kecil yang terus dibiarkan hingga menjadi bom waktu.
Anggapan bahwa hubungan panjang pasti kuat dan tahan uji ternyata tidak selalu benar. Di balik lamanya waktu bersama, ada dinamika yang bisa meretakkan fondasi cinta. Berikut tiga penyebab utama putusnya hubungan jangka panjang yang sering luput dari perhatian:
1. Kebiasaan Buruk yang Dianggap Sepele
Lupa mengabari, janji yang tak ditepati, atau ghosting sesaat mungkin terlihat ringan. Tapi jika terus berulang, pasangan bisa merasa tidak dihargai. Kesabaran ada batasnya, dan ketika batas itu terlampaui, rasa pun bisa ikut hilang.
“Awalnya pasanganmu sabar. Tapi lama-lama dia bisa capek dan hilang rasa,” tulis salah satu konselor hubungan dalam laman psikologi populer.
2. Perselingkuhan: Gejala dari Hubungan yang Sudah Retak
Selingkuh memang menghancurkan kepercayaan. Tapi sering kali, itu bukan awal dari keretakan, melainkan akibat dari hubungan yang sudah tidak sehat. Kurangnya perhatian, komunikasi yang dingin, atau rasa jenuh bisa menjadi pemicu.
Namun, perselingkuhan bukan solusi. Justru, itu memperparah luka dan mempercepat akhir dari hubungan yang sudah lama dibangun.
3. Komunikasi yang Membeku
Pasangan yang sudah lama bersama kadang merasa tak perlu lagi bicara dari hati ke hati. Padahal, komunikasi adalah nyawa dari hubungan. Ketika obrolan mulai hambar dan kesalahpahaman dibiarkan, hubungan bisa kehilangan arah.
“Banyak pasangan lama gagal karena mereka berhenti ngobrol dari hati ke hati,” ungkap seorang psikolog keluarga.
Evaluasi Sebelum Terlambat
Putus setelah pacaran lama memang menyakitkan. Tapi memahami penyebabnya bisa jadi langkah awal untuk memperbaiki atau mencegah hal serupa terjadi. Jangan tunggu hubungan retak—mulailah dari komunikasi, perhatian, dan komitmen yang sehat. (*Mhu).