Kantamedia.com – Sammy Basso, seorang penyintas terlama dari penyakit langka progeria, meninggal dunia pada Minggu (6/10) di usia 28 tahun. Kepergiannya menandai akhir dari perjuangan panjang melawan kondisi yang menyebabkan penuaan dini.
Progeria: Penyakit Langka yang Mempercepat Penuaan
Progeria, juga dikenal sebagai sindrom Hutchinson-Gilford (HGPS), adalah kondisi genetik langka yang menyebabkan penuaan drastis sejak dini. Penyakit ini menyerang 1 dari 9 juta kelahiran, dengan gejala mulai terlihat pada usia 2 tahun.
Penderita progeria mengalami berbagai komplikasi kesehatan, termasuk:
– Osteoporosis dan masalah tulang lainnya
– Kelainan kulit
– Risiko tinggi penyakit jantung
– Harapan hidup rata-rata 8-21 tahun
Perjalanan Hidup Sammy Basso
Mengutip dari laman News Channel Asia Sammy Basso Lahir pada 1995 di Schio, Italia Utara, Sammy didiagnosis progeria saat berusia 2 tahun. Bersama orang tuanya, ia mendirikan Asosiasi Progeria Italia pada 2005, menjadi suara bagi penderita progeria lainnya.
Kisah inspiratif Sammy diabadikan dalam film dokumenter National Geographic berjudul “Sammy’s Journey”, yang mengikuti perjalanannya melintasi Route 66 di Amerika Serikat.
“Daripada fokus pada keterbatasan yang disebabkan oleh progeria, saya lebih memilih memikirkan banyak hal yang bisa saya lakukan untuk membuat perbedaan,” ujar Basso, mencerminkan semangatnya yang tak kenal lelah.
Warisan dan Dampak
Sebagai penyintas progeria terlama yang tercatat, Sammy Basso meninggalkan warisan kegigihan dan harapan. Melalui Asosiasi Progeria Italia, ia membantu meningkatkan kesadaran dan mendukung penelitian tentang kondisi langka ini.
Meskipun diperkirakan ada sekitar 350 kasus progeria di seluruh dunia, hanya 130 yang telah teridentifikasi. Perjuangan Sammy membuka jalan bagi pemahaman yang lebih baik dan potensi perawatan di masa depan bagi penderita progeria. (*Mhu)