Kantamedia.com – Tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung) mengalami lonjakan signifikan. Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei nasional terbaru yang dirilis LSI Denny JA.
Lembaga penegak hukum ini kini dinilai paling dipercaya masyarakat, menyalip Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, berkat langkah-langkah tegas pemberantasan korupsi yang didukung penuh oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Survei LSI periode Juni 2025 mencatat, tingkat kepercayaan publik kepada Kejaksaan Agung mencapai 61%, mengungguli KPK (60%) dan Polri (54,3%).
Pencapaian ini menandai titik balik dalam upaya penegakan hukum, sekaligus menjawab harapan rakyat akan hadirnya lembaga hukum yang berani dan berintegritas.
“Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, Kejaksaan Agung dinobatkan sebagai lembaga penegak hukum yang paling dipercaya oleh rakyat Indonesia,” tulis peneliti senior LSI Denny JA dalam rilis resminya, dikutip Sabtu (5/7/2025).
“Ini bukan semata angka statistik, melainkan cerminan psikologis kolektif masyarakat terhadap siapa yang dianggap benar-benar bekerja memberantas korupsi,” lanjutnya.
Beberapa kasus besar yang ditangani Kejaksaan dalam setahun terakhir menjadi sorotan, mulai dari korupsi proyek BTS Kementerian Kominfo dengan kerugian negara Rp 8 triliun, kasus Duta Palma senilai Rp 78 triliun, hingga skandal tambang timah Bangka Belitung yang merugikan negara hingga Rp 271 triliun.
Survei ini juga menyoroti era baru dalam penegakan hukum, yang disebut sebagai no viral, no justice. Dalam konteks ini, tekanan publik melalui media sosial menjadi pendorong utama aparat hukum untuk bertindak. LSI Denny JA mengingatkan agar penegakan hukum tetap berlandaskan substansi keadilan, bukan sekadar respons terhadap isu viral.
“Di tengah keputusasaan kolektif, Kejaksaan tampil sebagai figur baru dalam narasi keadilan bangsa. Bukan tanpa cela, tetapi dengan keberanian yang kembali membangkitkan harapan,” ungkapnya. (*)


