Muhammadiyah Sebut Idulfitri 1445 H Bakal Bersamaan di 10 April 2024

Kantamedia.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memperkirakan perayaan hari raya Idulfitri 1445 Hijriyah atau lebaran 2024 akan sama dengan pemerintah. Hal ini disampaikan saat dirinya mengunjungi kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (6/4/2024).

Muhammadiyah sejak awal Januari 2024 telah menetapkan tanggal Hari Raya Idulfitri. Muhammadiyah yang memulai puasa pada 11 Maret 2024 akan menggenapkan bulan Ramadhan menjadi 30 hari, sehingga berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024.

“Insya Allah Muhammadiyah akan ber-Idulfitri pada 10 April 2024 dan tampaknya Idulfitri akan sama antara pemerintah dan Muhammadiyah,” kata dia seperti dilansir dari Antara.

Haedar menuturkan, kemungkinan itu tidak membuat masyarakat bingung, mengingat awal Ramadan tad, Muhammadiyah dan pemerintah tahun ini berbeda.

“Ramadan-nya beda tapi Idulfitri-nya sama karena ada perbedaan cara penetapan,” ungkap dia.

Meski demikian, Haedar merasa yakin, seluruh lapisan masyarakat mampu menjaga toleransi.

“Sama maupun berbeda Insya Allah kita sudah masuk pada fase saling memahami dan toleransi,” kata dia.

Untuk menyatukan dan mengakhiri masalah perbedaan itu, kata Haedar, Muhammadiyah terus mengampanyekan terwujudnya Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

Menurut dia, KHGT diharapkan tidak hanya berlaku untuk Indonesia saja, melainkan untuk umat Islam di seluruh dunia sehingga perbedaan itu tidak terus berulang.

“Sehingga nanti satu tanggal baru itu berlaku untuk di semua negara. Seperti kalender masehi yang tidak ada perbedaan,” kata dia.

Apabila masih terus menggunakan kalender sesuai dengan negara masing-masing, Muhammadiyah memandang perbedaan dalam menentukan waktu-waktu penting umat Islam kemungkinan besar bakal terus terjadi.

Dalam kesempatan itu, Haedar berharap praktik ibadah selama Ramadan mampu menumbuhkan sikap masyarakat dalam menghormati perbedaan.

Puasa Ramadan, menurut dia, sejatinya bukan sekadar mengubah waktu makan, namun juga meningkatkan ketakwaan dan kesalehan umat Muslim.

“Kesalehan dalam pandangan Muhammadiyah tidak hanya berlaku pada pribadi atau individu, tetapi juga pada keluarga, sosial-masyarakat, bahkan sampai pada kesalehan bernegara dan antarbangsa,” kata dia.

Sementara itu, organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) belum menetapkan kapan Hari Raya Idulfitri 2024. Hal ini karena NU menggunakan metode rukyatul hilal untuk mengetahui kapan 1 Syawal 1445 H.

Rukyatul hilal adalah metode dengan mengamati hilal secara langsung. Jika hilal tidak terlihat atau gagal terlihat, maka bulan digenapkan menjadi 30 hari.

Lebaran Idulfitri 1445 H warga NU diperkirakan pada Rabu, 10 April 2024 (29 hari) atau Kamis, 11 April 2024 (30 hari). Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mengikhbarkan kepada para nahdliyin soal kapan Hari Raya Idulfitri 1445 H.

Idulfitri Menurut Pemerintah

Sama seperti NU, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia belum menetapkan secara resmi kapan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1445 H. Pemerintah akan memantau hilal secara langsung dan diputuskan melalui Sidang Isbat yang digelar pada Selasa, 9 April 2024 petang.

Meski belum ditetapkan, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki memprediksi Idulfitri 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024, sama dengan tanggal yang ditetapkan Muhammadiyah.

Perkiraan jatuhnya Idulfitri tersebut sesuai dengan kriteria visibilitas hilal yang telah disetujui oleh para Menteri Agama di Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura (MABIMS).

“Berdasarkan kriteria MABIMS, telah disepakati hal itu memenuhi kriteria visibilitas hilal, imkanur ru’yat yaitu setinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” kata Saiful di Jakarta, dikutip dari Antara.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin juga mengungkapkan kemungkinan Hari Raya Idulfitri tahun ini serentak antara tanggal yang ditetapkan pemerintah dan organisasi masyarakat.

Ia mengatakan, posisi bulan di wilayah Indonesia pada 9 April 2024 sudah cukup tinggi, lebih dari 6 derajat dan elongasi sekitar 8 derajat. Faktor itu secara hitung-hitungan sudah memenuhi kriteria MABIMS, yakni minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

“Saat Sidang Isbat tanggal 9 April 2024 akan diputuskan bahwa Idulfitri jatuh pada 10 April 2024. Itu sama dengan kriteria wujudul hilal yang sudah dilakukan salah satu ormas, sehingga nanti Idulfitri akan seragam tanggal 10 April 2024,” kata Thomas. (*/jnp)

Bagikan berita ini