Pemberian Gelar Pahlawan Harus Jadi Refleksi Kebangsaan, Bukan Sekadar Seremoni

Palangka Raya, Kantamedia.com – Dalam peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun 2025, bangsa Indonesia kembali menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sejumlah tokoh yang dinilai berjasa besar bagi perjuangan kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Namun, pemberian gelar tersebut diharapkan tidak berhenti sebagai agenda seremonial tahunan, melainkan menjadi momentum refleksi kebangsaan bagi seluruh elemen masyarakat.

Andri Mulyanto, perwakilan *PTKP BADKO HMI Kalimantan Tengah*, menegaskan bahwa penghargaan terhadap para tokoh bangsa seharusnya menjadi pengingat agar negara terus berbenah dan menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama dalam setiap kebijakan.

> “Pemberian gelar Pahlawan Nasional jangan berhenti pada seremoni simbolik. Ini harus menjadi catatan sejarah agar bangsa ini tidak kehilangan arah dan nilai perjuangan. Negara harus menanamkan kembali semangat nasionalisme yang menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya,” ujar Andri Mulyanto di Palangka Raya, Senin (10/11/2025).

Lebih lanjut, Andri menekankan pentingnya menerjemahkan semangat kepahlawanan dalam tindakan nyata. Ia menilai, perjuangan masa kini harus diwujudkan dalam upaya memperkuat keadilan sosial, membangun kesejahteraan rakyat, serta menjaga kedaulatan bangsa dari berbagai bentuk ancaman dan kepentingan sempit.

> “Nilai perjuangan para pahlawan mestinya hidup dalam setiap pengambil kebijakan, aparat negara, dan generasi muda. Jika semangat itu benar-benar dijalankan, maka gelar pahlawan bukan hanya penghargaan formal, melainkan juga penggerak moral bangsa,” tambahnya.

Momentum Hari Pahlawan tahun ini diharapkan menjadi sarana refleksi bagi seluruh anak bangsa untuk meneguhkan kembali komitmen menjaga persatuan, memperkuat rasa kebangsaan, serta berjuang bersama demi terwujudnya Indonesia yang berkeadilan, sejahtera, dan berdaulat. (RIK/*)

Bagikan berita ini