Garut, kantamedia.com – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Ar-Raudhotun Nur yang berlokasi di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, menggelar kegiatan bakti sosial di lingkungan sekitar madrasah, Sabtu (16/08/2025).
Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian peringatan kemerdekaan yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi sarat makna dan nilai edukatif. Di bawah semangat kebersamaan dan kepedulian, para siswa, guru, dan staf madrasah terjun langsung ke masyarakat sekitar untuk menyalurkan bantuan sosial berupa sembako dan kebutuhan pokok lainnya kepada warga yang membutuhkan.
Menurut Kepala Madrasah, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai sosial dan kepedulian sejak dini kepada para siswa. Selain itu, bakti sosial ini merupakan bentuk nyata implementasi dari Kurikulum Berbasis Cinta yang diusung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, yang menekankan pembentukan karakter peserta didik melalui lima nilai utama, yakni Panca Cinta. Selaras dengan Kepala Madrasah, salah satu guru MIS Ar-Raudhotun Nur mengungkapkan hal yang sama.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang peka terhadap lingkungan sosial. Ini adalah bagian dari Panca Cinta, yaitu cinta kepada Tuhan, sesama manusia, lingkungan, ilmu, dan tanah air,” ujar Insan Faisal Ibrahim, S.Pd., salah satu guru penggerak di MIS Ar-Raudhotun Nur.
Respon positif datang dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Desa Pamalayan. Kepala Desa Pamalayan, Sutisna, S.IP, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif madrasah dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
“Kegiatan seperti ini adalah contoh bagaimana cara memanusiakan manusia layaknya manusia. Menanamkan jiwa sosial sejak dini merupakan langkah luar biasa yang patut didukung oleh semua pihak,” ungkapnya dalam sambutan singkat saat menghadiri kegiatan tersebut.
Kebahagiaan juga dirasakan langsung oleh warga yang menerima manfaat dari kegiatan bakti sosial ini. Salah satunya adalah Mak Uka, seorang lansia yang tinggal tidak jauh dari lingkungan madrasah. Ia mengaku sangat terbantu dan terharu atas perhatian yang diberikan oleh para siswa dan guru.
“Mak ucapkan terima kasih banyak kepada pihak sekolah, yang sudah peduli sama orang-orang seperti Mak. Ini sangat berarti bagi Mak,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Selain membagikan bantuan sosial, kegiatan ini juga diisi dengan aksi bersih-bersih lingkungan, penanaman pohon, serta edukasi ringan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan merawat sesama. Semua dilakukan secara gotong royong oleh siswa, guru, dan warga sekitar.
Melalui kegiatan ini, MIS Ar-Raudhotun Nur berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi emas yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga berakhlak mulia dan memiliki kepedulian sosial tinggi. Nilai-nilai Panca Cinta dijadikan dasar untuk mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan pembentukan karakter, menjadikan madrasah sebagai pusat pendidikan yang holistik dan humanis.
Dengan semangat kemerdekaan dan cinta kepada tanah air, kegiatan bakti sosial ini menjadi refleksi nyata bahwa pendidikan bukan hanya soal angka dan ujian, tetapi tentang membentuk manusia seutuhnya. (*)