Palangka Raya, Kantamedia.com – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menilai laga pembuka babak final Gubernur Cup 2025 antara Palangka Raya FC dan Kapuas Bersinar 88 sebagai momentum penting untuk mengevaluasi arah pembinaan sepak bola di ibu kota provinsi. Meski timnya kalah 0–2, Fairid tetap mengapresiasi perjuangan para pemain.
“Ya, begitulah. Ini kan pertandingan. Sebenarnya Palangka Raya juga sudah berusaha maksimal. Ada juga tim Kapuas yang memang tampil bagus,” ujar Fairid usai pertandingan di Stadion Tuah Pahoe, Sabtu (25/10/2025).
Ia menyebut kekalahan tersebut sebagai bahan evaluasi bagi Asosiasi Kota (Askot) PSSI Palangka Raya untuk memperkuat pembinaan pemain muda. Menurutnya, kekalahan bukan akhir, melainkan awal dari pembenahan sistem dan strategi pembinaan sepak bola daerah.
“Ke depan tentu pembinaannya harus lebih ditingkatkan. Harapan kita, Askot PSSI Palangka Raya bisa melakukan pembinaan yang lebih baik lagi. Supaya di Piala Gubernur yang akan datang kita bisa tampil lebih bagus dan, mudah-mudahan, bisa keluar sebagai juara,” katanya.
Fairid juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, Askot PSSI, dan klub-klub lokal untuk memperkuat pembinaan usia dini. Ia menilai fondasi pembinaan yang kuat menjadi kunci agar Palangka Raya mampu bersaing dengan daerah lain yang memiliki sistem lebih mapan.
“Ini kan pertemuan kedua kali dengan Kapuas, dan Palangka Raya kalah lagi. Tapi kita lihatnya bukan dari hasil saja, karena pembinaan itu kan di bawah Askot. Jadi yang perlu dilakukan ya duduk bareng bersama-sama Askot untuk evaluasi dan memperkuat pembinaan ke depan,” tambahnya.
Meski hasil belum berpihak, Fairid menilai semangat para pemain dan dukungan suporter menunjukkan bahwa gairah sepak bola di Palangka Raya masih tinggi. Ia berharap Gubernur Cup 2025 dapat menjadi pemicu lahirnya talenta baru yang mampu mengharumkan nama Kalimantan Tengah di tingkat nasional. (Daw).


