Palangka Raya, Kantamedia.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng menggelar pelatihan bagi petugas survei literasi dan inklusi keuangan sebagai persiapan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2026. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, 25–27 November 2025, di Aula Hapakat Kantor OJK Kalteng, Palangka Raya.
Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, menyampaikan SNLIK telah dilaksanakan secara berkala sejak 2013, 2016, 2019, dan 2022. Survei dilakukan melalui kerja sama antara OJK dan BPS untuk memastikan kualitas dan ketepatan data. “Penyelenggaraan SNLIK dilakukan melalui kolaborasi agar dapat menghasilkan estimasi data yang lebih baik, terutama pada level nasional,” ujarnya.
Survei tahun 2026 akan menyasar responden Anggota Rumah Tangga (ART) berusia 15–79 tahun di 34 provinsi, mencakup 120 kabupaten/kota dan 8 wilayah Kantor Regional/Kantor OJK. Di Kalimantan Tengah, survei akan dilakukan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Pulang Pisau, dan Kapuas.
Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz, mengapresiasi sinergi OJK dan BPS dalam pelatihan ini. Ia menegaskan SNLIK menjadi instrumen penting untuk mendukung target RPJMN 2025–2029. “Pelatihan SNLIK Tahun 2026 di Kalteng merupakan bagian dari upaya mencapai indeks literasi keuangan 69,35% dan inklusi keuangan 93% pada 2029,” tuturnya.
Menurut Primandanu, survei diperlukan untuk mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat, mengevaluasi efektivitas program yang berjalan, dan merumuskan kebijakan ke depan. “Ini sejalan dengan UU Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025–2045, di mana sektor keuangan menjadi salah satu dari 45 indikator utama pembangunan,” jelasnya.
Ia menambahkan sektor keuangan ke depan diarahkan menjadi sumber pembiayaan yang dalam, inovatif, efisien, stabil, dan inklusif, dengan target inklusi keuangan 98% pada 2045. “Melalui pelatihan ini, diharapkan para petugas survei memperoleh pemahaman mendalam mengenai kelembagaan jasa keuangan serta keterampilan probing agar data yang dikumpulkan akurat dan berkualitas,” pungkasnya.



