Kantamedia.com — Sepanjang pekan pertama September 2025, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net foreign sell) senilai Rp 4,18 triliun di pasar saham Indonesia. Meski tekanan jual cukup besar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru menguat tipis sebesar 0,47% ke level 7.867,35.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi sasaran utama aksi jual asing, dengan net sell mencapai Rp 3,17 triliun. Rata-rata harga jual asing di saham BBCA tercatat Rp 7.922,3, sementara harga beli Rp 7.952. Koreksi harga BBCA selama lima hari perdagangan terakhir mencapai 3,03%.
Di posisi berikutnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat net sell asing sebesar Rp 738,4 miliar, disusul PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp 206,5 miliar.
Berikut daftar 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada periode 1–4 September 2025:
No | Emiten | Nilai Net Sell |
1 | BBCA | Rp 3,17 triliun |
2 | BMRI | Rp 738,4 miliar |
3 | BREN | Rp 206,5 miliar |
4 | PANI | Rp 205,8 miliar |
5 | KLBF | Rp 193 miliar |
6 | BBRI | Rp 138,1 miliar |
7 | PSAB | Rp 114,2 miliar |
8 | WIFI | Rp 91,4 miliar |
9 | IMPC | Rp 86,9 miliar |
10 | AMRT | Rp 85,1 miliar |
Meski tekanan jual asing cukup masif, IHSG tetap menunjukkan ketahanan. Sebanyak 442 saham tercatat naik, 324 turun, dan 190 stagnan. Namun, indikator aktivitas pasar menunjukkan penurunan:
- Rata-rata nilai transaksi: Rp 18,05 triliun (turun 28,43%)
- Volume transaksi: 37,24 miliar lembar (turun 21,09%)
- Frekuensi transaksi: 2,08 juta kali (turun 9,88%)
Fenomena ini menguatkan sinyal “September Effect” yang kerap memicu volatilitas pasar, terutama di sektor perbankan dan energi. (Mhu).