Palangka Raya, Kantamedia.com – Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kota Palangka Raya, Nur Izzah Dinllah, memberikan klarifikasi terkait informasi yang beredar mengenai sejumlah siswa yang mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan dalam program Makanan Bergizi (MBG) di salah satu sekolah.
Klarifikasi ini disampaikan untuk meluruskan informasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Nur Izzah membenarkan adanya insiden tersebut, namun Ia menegaskan kejadian itu tidak bisa langsung disebut sebagai kasus keracunan massal.
“Banyak anak-anak yang sebelumnya memang sudah mengalami radang tenggorokan serta kondisi imunnya menurun. Faktor ini yang membuat mereka lebih rentan terhadap dampak dari konsumsi saus cepat saji,” jelasnya, Senin (29/9/2025).
Ia menambahkan, BGN telah menawarkan rujukan ke fasilitas kesehatan bagi siswa yang menunjukkan gejala, namun pihak sekolah memilih memberikan pertolongan pertama tanpa melanjutkan rujukan. Seluruh siswa yang terdampak telah pulih dan kembali beraktivitas normal, termasuk mengikuti program MBG.
“Tidak ada yang harus dirawat inap di rumah sakit, dan tidak ada dampak trauma setelah kejadian ini,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipatif, BGN Kota Palangka Raya akan memperketat prosedur operasional standar (SOP) dalam pelaksanaan program MBG. Penekanan diberikan pada aspek kualitas, kebersihan, dan keamanan distribusi makanan.
Nur Izzah juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menjamin keberlanjutan program MBG sebagai bagian dari prioritas pembangunan sumber daya manusia.
“Kami akan terus meningkatkan kualitas dan keamanan program ini demi kebaikan penerima manfaat, khususnya di Kota Palangka Raya,” tandasnya.
Klarifikasi ini diharapkan dapat dipahami masyarakat secara jernih dan proporsional, sekaligus menegaskan pentingnya sinergi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam mendukung keberhasilan program makanan bergizi bagi anak-anak di Kalimantan Tengah. (Daw).
