Palangka Raya, Kantamedia.com – Menanggapi isu kelangkaan elpiji yang berkembang di masyarakat, Dinas Perdagangan Koperasi UKM Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya bersama Pertamina menggelar operasi pasar murah gas bersubsidi elpiji 3 kilogram.
Kabid Perdagangan DPKUKMP Palangka Raya, Fajar Bhakti, menegaskan stok elpiji di Kota Palangka Raya aman dan terkendali. “Berdasarkan komunikasi kami dengan Pertamina, stok elpiji aman dan tidak ada masalah dalam pendistribusiannya,” ujar Fajar, Selasa (17/9/2024) di Palangka Raya.
Meski demikian, keluhan masyarakat terkait harga jual elpiji yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat pengecer menjadi perhatian serius pihaknya. HET sebenarnya tidak diatur di tingkat pengecer, sehingga menjadi fokus pemerintah kota dan stakeholder terkait untuk menuntaskannya.
Fajar mengimbau masyarakat untuk melapor ke Pertamina melalui nomor 135 atau ke pemerintah jika menemukan pangkalan yang menjual gas elpiji di atas HET. “Kami akan segera mengambil langkah preventif dan antisipasi terkait pangkalan yang nakal,” tegasnya.
Dijelaskan pula bahwa penjualan gas elpiji saat ini sudah berbasis aplikasi untuk mencegah pembelian berlebih, baik oleh masyarakat maupun tengkulak.
Dalam operasi pasar murah ini, 200 tabung gas elpiji 3 kilogram disiapkan untuk dijual dengan harga HET Rp 22.000. Fajar menekankan bahwa gas elpiji 3 kilogram tidak boleh dijual di tingkat pengecer.
“Titik akhir penjualan gas elpiji 3 kilogram adalah di pangkalan,” tegasnya. Jika ada pangkalan yang menjual ke pengecer dengan harga tidak sesuai, pihaknya terbuka menerima laporan untuk melakukan evaluasi dan penindakan. Satgas pangan akan menyelidiki bagaimana gas elpiji 3 kilogram bisa sampai ke pengecer. (Mhu)