Palangka Raya, Kantamedia.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat dinamika sektor transportasi pada September 2025. Jumlah penumpang angkutan udara menurun 3,09 persen, sementara penumpang angkutan laut justru naik tipis 0,44 persen dibandingkan Agustus.
Frekuensi penerbangan di seluruh bandara Kalteng turun dari 1.477 menjadi 1.441 penerbangan, atau berkurang 2,44 persen. Penurunan ini berdampak langsung pada jumlah penumpang yang turun dari 122.985 menjadi 119.183 orang.
“Aktivitas penumpang dan arus barang masih terkonsentrasi di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya yang mencatat 49,32 persen total penumpang dan 73,17 persen total arus barang,” ujar Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, Senin (3/11/2025).
Arus barang udara juga menurun 4,84 persen, dari 2.213 ton menjadi 2.106 ton. Meski begitu, secara tahunan, kinerja transportasi udara Kalteng masih tumbuh 17,25 persen dibandingkan September 2024.
Bandara Tjilik Riwut melayani 58.778 penumpang, disusul Bandara Iskandar Pangkalan Bun (44.475 orang), Bandara H. Asan Sampit (10.901 orang), dan bandara lainnya (5.029 orang). Dari total arus barang, Bandara Tjilik Riwut mencatat 1.541 ton, diikuti Bandara Iskandar (401 ton) dan Bandara H. Asan (142 ton).
Di sektor laut, frekuensi kunjungan kapal menurun 6,83 persen dari 937 menjadi 873 kunjungan. Namun jumlah penumpang naik dari 33.446 menjadi 33.592 orang, didorong oleh peningkatan penumpang datang sebesar 22,40 persen, meski penumpang berangkat turun 16,45 persen.
Volume barang laut turun 5,63 persen, dari 2,51 juta ton menjadi 2,37 juta ton. Penurunan ini dipengaruhi oleh berkurangnya aktivitas bongkar muat di pelabuhan utama.
“Pelabuhan Kumai dan Sampit masih menjadi dua simpul utama transportasi laut di Kalimantan Tengah. Kumai melayani 75,60 persen penumpang, sementara Sampit menguasai 66,55 persen arus barang,” jelas Agnes.
Pelabuhan Kumai menangani 25.395 penumpang dan 595,34 ribu ton barang, sedangkan Pelabuhan Sampit melayani 8.197 penumpang dan 1,57 juta ton barang.
Secara tahunan, transportasi udara dan laut menunjukkan tren positif. Frekuensi penerbangan naik 17,25 persen, kunjungan kapal meningkat 20,41 persen, dan volume barang laut melonjak 41,42 persen dibandingkan September tahun lalu.
Namun BPS menilai fluktuasi bulanan ini mencerminkan penyesuaian pola perjalanan dan distribusi logistik pasca-libur panjang, serta pengaruh penurunan permintaan komoditas dan konsumsi menjelang akhir tahun. (Daw).



