Kantamedia.com, Palangka Raya – Beberapa pekan terakhir, beredar Surat Tugas Tim Kesehatan Lingkungan, Unit Penanggulangan Penyakit Menular Demam Berdarah (DBD) Wilayah Provinsi Kalteng di media sosial, yang diduga berpotensi merugikan masyarakat dan terindikasi modus penipuan.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa saudara Ujang Irwan S dan kawan-kawan diberikan tugas untuk melakukan kerja sama masyarakat, lembaga, instansi, perusahaan, kampus, hotel dan lain sebagainya, dalam hal negosiasi mengenai pelaksanaan tugas kesehatan lingkungan berupa penyemprotan dan pengasapan lingkungan perumahan, dalam rangka antisipasi terhadap wabah penyakit menular seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) Flu Burung dan Pest Control.
Menanggapi hal tersebut, saat dihubungi MMCKalteng di Palangka Raya, Kamis (9/2/2023), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menyatakan, tidak mengetahui lembaga tersebut serta memastikan bahwa lembaga tersebut tidak ada kaitannya dengan Dinas Kesehatan provinsi/kabupaten/kota di Kalteng. Berdasarkan hasil penelusuran, lembaga tersebut berdomisili di luar Kalteng.
Kemudian logo kementerian yang dipakai dalam surat tugas tersebut adalah logo Kementerian Kesehatan yang lama. Sedangkan saat ini sudah menggunakan logo Kementerian Kesehatan yang baru.
Suyuti menambahkan, bahwa pengasapan (fogging) nyamuk DBD tidak dilakukan atas permintaan masyarakat apalagi penawaran. Pengasapan dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan epidimologis dan diberikan secara gratis.
“Diimbau agar masyarakat berhati-hati dengan berbagai modus yang berkedok dan mengatasnamakan suatu lembaga dalam melakukan aksinya, dan saya pastikan lembaga tersebut tidak memiliki hubungan dengan Dinas Kesehatan,” pungkasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Kalteng Agus Siswadi meminta kepada masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati terhadap segala macam bentuk informasi yang belum jelas kebenarannya atau disinyalir hoaks.
“Segera minta informasi kepada instansi teknis dan juga ke Diskominfo setempat, jika informasi yang diterima diragukan kebenarannya. Imun terhadap informasi hoaks, sama pentingnya imun terhadap Covid-19 selama ini,” pungkasnya. (mmckalteng/*)