Palangka Raya, Kantamedia.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit menular yang kerap muncul saat pergantian musim.
Menurutnya, perubahan cuaca disertai peningkatan kelembaban udara menjadi faktor utama berkembangnya mikroorganisme penyebab penyakit. “Setiap pergantian cuaca, pasti akan banyak muncul penyakit menular. Karena kalau kelembaban tinggi, pertumbuhan kuman dan mikroorganisme juga meningkat. Pada musim seperti itu, orang menjadi lebih mudah jatuh sakit,” ujar Suyuti di Palangka Raya, Selasa (28/10/2025).
Ia mencontohkan influenza sebagai penyakit yang paling sering menyerang saat pancaroba. Penularannya sangat cepat, terutama melalui percikan bersin atau batuk. “Kalau ada orang bersin di depan kita, dua jam kemudian kita bisa ikut tertular,” katanya.
Suyuti menegaskan bahwa pencegahan adalah langkah paling efektif menghadapi penyakit menular. “Prinsipnya sederhana: kebersihan diri dan lingkungan. Kalau sedang batuk atau pilek, pakailah masker supaya tidak menulari orang lain. Cuci tangan setiap saat — jangan hanya waktu COVID-19 saja,” ujarnya.
Selain influenza, malaria dan demam berdarah juga menjadi perhatian, terutama di lingkungan dengan kebersihan yang buruk. “Secara teori, 30 persen penyakit disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Ditambah perilaku yang kurang baik, maka 75 persen penyebab orang sakit berasal dari dua hal itu,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, seperti mengelola sampah dan mencegah genangan air. “Kalau mau penyakit menular ini berkurang, ya sederhana saja: jaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan,” tutupnya. (Daw).



