Bambang Irawan Tegaskan KPID Kalteng Harus Inovatif Hadapi Era Digital

Palangka Raya, Kantamedia.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Bambang Irawan, menegaskan bahwa proses seleksi ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalteng periode baru harus menghasilkan figur yang tidak hanya memahami regulasi, tetapi juga mampu berinovasi sejalan dengan perkembangan teknologi penyiaran masa kini.

Hal tersebut disampaikannya usai pelaksanaan Fit and Proper Test terhadap para calon ketua KPID di DPRD Kalteng, Selasa (11/11). Bambang menjelaskan bahwa para peserta telah melalui proses seleksi panjang oleh panitia seleksi (Pansel). Tahap uji kelayakan ini menjadi kesempatan untuk mengukur wawasan, kapasitas, dan komitmen para kandidat terhadap tugas penyiaran. “Yang kita lihat bukan hanya pengetahuan tentang KPID, tapi juga inovasi dan kreativitas,” ujarnya.

Ia menilai penyiaran kini tidak bisa lagi dipahami sebatas radio dan televisi. Perkembangan media sosial, platform digital, dan ekosistem konten daring telah memunculkan bentuk baru penyiaran yang menuntut kemampuan adaptasi lebih besar. “KPID tidak bisa lagi bekerja dengan pola lama. Mereka harus mampu merespons tantangan baru, termasuk hoaks dan aduan masyarakat terkait konten digital,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bambang menyinggung dasar hukum penyiaran yang masih merujuk pada UU Nomor 32 Tahun 2002. Menurutnya, regulasi tersebut sudah tidak sepenuhnya relevan karena terlalu fokus pada lembaga penyiaran konvensional. Ia berharap komisioner terpilih memiliki visi jauh ke depan agar mampu mendorong pembaruan perspektif lembaga. “Kita perlu figur-figur yang bisa berpikir maju dan memahami peran YouTube, TikTok, dan platform digital lainnya dalam penyiaran publik,” tuturnya.

Terkait teknis penilaian Fit and Proper Test, Bambang menyampaikan mekanismenya disiapkan oleh panitia, sementara anggota Komisi II memberikan penilaian individual. Seluruh nilai kemudian direkap untuk menentukan kandidat terbaik. Dari 21 peserta yang hadir, diperkirakan hanya tujuh yang akan lolos sebagai ketua KPID Kalteng. “Mungkin sistemnya sistem gugur. Kita memilih yang benar-benar punya terobosan,” tegasnya.

Meski begitu, Bambang optimistis terhadap kualitas peserta seleksi kali ini. Ia melihat diskusi berjalan kondusif dan para kandidat menunjukkan pemahaman yang baik tentang isu penyiaran. Namun ia kembali mengingatkan bahwa yang paling dicari bukan hanya kapasitas administratif, tetapi kemampuan membawa KPID lebih progresif. “KPID ke depan harus bisa menjawab tantangan digitalisasi penyiaran. Jadi yang kita cari itu inovatif, kreatif, dan adaptif,” jelasnya. (Daw).

Bagikan berita ini