Palangka Raya, Kantamedia.com – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Sirajul Rahman, menyoroti serius data Kementerian PUPR yang menyebut Kalteng sebagai provinsi dengan kerusakan jalan provinsi dan nasional terpanjang di Indonesia. Menurutnya, persoalan ini bukan sekadar masalah teknis, tetapi problem struktural yang membutuhkan perhatian lebih besar dari pemerintah pusat.
“Kalteng ini luas, jangkauannya jauh, dan struktur tanahnya gambut. Jadi butuh perhatian lebih besar dari pusat. Apalagi sekarang anggaran provinsi sedang efisiensi,” ujar Sirajul. Ia menegaskan, kerusakan jalan nasional yang tak kunjung diperbaiki telah membatasi mobilitas warga dan memperlambat pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satu jalur yang menjadi sorotan adalah jalan tembus Murung Raya – Sei Hanyu – Kurun, yang kini menjadi pilihan masyarakat karena memperpendek waktu tempuh hingga tiga jam menuju Palangka Raya. Sirajul menyebut jalur ini sebagai koridor vital bagi mobilitas warga wilayah utara.
“Itu sangat dibutuhkan masyarakat. Banyak dari Murung Raya memilih lewat Sei Hanyu–Kurun karena jauh lebih efisien dibanding mutar lewat Buntok,” katanya. Namun hingga kini, jalur tersebut masih menyisakan titik-titik kerusakan dan belum mendapatkan peningkatan secara menyeluruh.
Meski bukan jalur hauling perusahaan, jalan ini digunakan ribuan warga setiap pekan sebagai akses umum. Kondisinya yang tidak stabil, terutama saat musim hujan, membuat perjalanan kerap terhambat. Komisi IV menilai jalur ini sudah selayaknya masuk dalam skala prioritas nasional.
Sirajul mengungkapkan bahwa laporan kerusakan jalan nasional sudah berulang kali disampaikan masyarakat sejak tahun-tahun sebelumnya. Namun, ia menilai penanganannya belum sebanding dengan kebutuhan di lapangan. Ia berharap pemerintah pusat meningkatkan prioritas alokasi anggaran untuk perbaikan jalan nasional di Kalimantan Tengah. (Daw).



