Hut Ri

5 Langkah Bebas Stres Menuju Operasi Mata yang Sukses

Bersama kliniknya, Dokter Sophia belum lama juga ini menggelar seminar internasional tentang lasik yang dihadiri oleh dokter mata dari luar negeri dan berbagai daerah di Indonesia. Ini adalah salah satu bukti bahwa pelayanan kesehatan mata di Indonesia kini telah menjadi salah satu referensi penting bagi para pelaku industri kesehatan mancanegara.

4. Pelajari testimoni dan rekomendasi

Ketika akan mencoba satu resto baru, apa yang biasanya Anda lakukan untuk mengecek apakah resto tersebut menyajikan makanan yang enak dan tempatnya seru untuk foto-foto? Rata-rata akan mencari review berdasarkan bintang yang diberikan oleh pelanggan. Jika bintangnya lima, sudah pasti resto tersebut layak dikunjungi. Begitu juga dengan klinik mata.

Pasien yang tidak puas dengan layanan sebuah klinik mata (apalagi, setelah membayar cukup banyak), tidak akan rela memberi bintang lima. Sebaliknya, pasien yang sangat puas tak sekadar memberi bintang lima, melainkan juga menuliskan pengalamannya yang sangat mengesankan, sekaligus merekomendasikan klinik tersebut.

“Biasanya, orang yang akan dioperasi ingin mendengarkan pendapat orang lain yang sudah pernah menjalani operasi serupa. Di sinilah testimoni memainkan peran yang cukup penting. Pasien yang telah melewati proses operasi bisa menceritakan bahwa ternyata dioperasi mata dengan teknologi laser itu tidak sakit, lho. Ditambah lagi, jika yang memberi testimoni adalah public figure, seperti artis atau presenter,” kata Dokter Sophia, yang mengajak seluruh kolega di kliniknya untuk menjadi pembicara di seminar internasional gelarannya.

Ia menyarankan, calon pasien tidak hanya mempelajari review berupa kata-kata. Simak juga testimoni dalam bentuk video. Di situ kita bisa melihat ekspresi happy yang tidak dibuat-buat, sehingga Anda akan merasakan bahwa cerita pengalamannya memang tulus, tidak terkesan beriklan. Itulah kenapa, ketika ada yang mau memberi testimoni, Dokter Sophia selalu menyarankan agar pasien tersebut menyampaikan apa saja yang dirasakan dan dialami secara apa adanya.

5. Fokus pada tujuan

Jenis operasi mata tentu disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Jika Anda mengalami gangguan miopia (rabun jauh), hiperopia (rabun dekat), dan astigmatisme (gangguan penglihatan akibat kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata), artinya Anda membutuhkan operasi agar penglihatan kembali normal. Karena itu, Anda perlu fokus pada tujuan utama operasi, bukan pada rasa takut.

Jika Anda merupakan seorang atlet, memakai lensa kontak pasti membuat tak nyaman, sehingga fokus ketika bertanding juga bisa terganggu. Atau, karena memiliki minus cukup tinggi, misalnya minus sepuluh, Anda kesulitan melihat jam ketika bangun tidur. Begitu buka mata, Anda harus mencari-cari kacamata, baru bisa melihat jam.

“Karena ingin lepas dari ketergantungan terhadap kacamata atau lensa kontak, Anda memilih operasi laser untuk menghilangkan minus. Kebutuhan setiap orang berbeda. Ada orang yang punya kebutuhan untuk tampil cantik dengan bulu mata palsu. Artinya, dia tidak ingin lagi pakai kacamata dan kemudian memilih operasi. Atau, ada yang ingin masuk akademi kepolisian, sehingga ingin kondisi penglihatannya baik tanpa bantuan kacamata dan lensa kontak,” kata Dokter Sophia, yang menyebutkan ada sebagian pasien yang penglihatannya menjadi lebih tajam setelah menjalani prosedur lasik.

Karena itu, ketika rasa stres menyerang, fokuslah kembali pada tujuan operasi. Ditambah bekal informasi yang tepat, Anda akan bisa menjalani operasi mata tanpa rasa takut dan khawatir lagi. (jnp)

Bagikan berita ini