Apakah Anemia Aplastik? Penyakit Babe Cabita Sebelum Meninggal Dunia

Kantamedia.com – Salah satu komika berbakat Indonesia, Babe Cabita, meninggal dunia pada Selasa pagi, 9 April 2024. Sebelum meninggal, Babe Cabita diketahui mengidap Anemia Aplastik, yang membuatnya harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Meski penyebab pasti meninggalnya Babe Cabita tidak diungkapkan ke publik. Namun, sekitar setengah tahun sebelum Babe Cabita meninggal dunia, komika yang dikenal dengan gaya rambut kribo ini sempat mengungkapkan bahwa dirinya mengidap penyakit anemia aplastik.

Babe menjelaskan bahwa penyakit ini menyebabkan sistem kekebalan tubuhnya menyerang sumsum tulang belakang yang seharusnya memproduksi sel darah merah.

“Nah karena tulang sumsum diserang sama dia, jadi tulang sumsum aku tidak bisa memproduksi darah. Akhirnya kalau mau sembuh total, alternatifnya harus ke Singapura atau Malaysia untuk menjalani transplantasi tulang belakang,” kata Babe Cabita mengenai anemia aplastik kepada wartawan pada September tahun lalu

Apa Penyakit Anemia Aplastik ?

Anemia aplastik adalah salah satu penyakit autoimun yang langka, di mana penderitanya akan mengalami kekurangan darah. Orang yang terkena penyakit ini mempunya kadar sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang rendah.

Penyakit ini cukup berbahaya karena sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah merah. Lebih berbahayanya, penyakit ini kerap tidak disadari oleh penderitanya.

Saat sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah merah, tubuh manusia pun tidak dapat berfungsi secara normal. Perkembangan penyakit ini pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang berkembang secara cepat dan ada pula yang berkembang secara lambat.

Melansir Mayoclinic, Anemia aplastik adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru. Kondisi ini membuat pengidapnya lelah dan lebih rentan terhadap infeksi serta pendarahan yang tidak terkontrol.

Ini adalah suatu kondisi yang langka dan serius, anemia aplastik dapat berkembang pada usia berapa pun.

Anemia aplastik bisa terjadi secara tiba-tiba, atau bisa juga terjadi secara perlahan dan memburuk seiring berjalannya waktu. Gejalanya bisa ringan atau berat.

Perawatan untuk anemia aplastik dapat termasuk obat-obatan, transfusi darah atau transplantasi sel induk, yang juga dikenal sebagai transplantasi sumsum tulang.

Penyakit anemia aplastik digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu inherited aplastic anemia dan acquired aplastic anemia. Inherited aplastic anemia adalah anemia aplastik yang diturunkan atau diakibatkan dari kerusakan gen.

Sedangkan acquired aplastic anemia merupakan anemia aplastik yang didapatkan oleh seseorang semasa hidupnya. Acquired aplastic anemia biasanya dialami oleh pasien dengan penyakit autoimun.

Bagikan berita ini