Apakah Anemia Aplastik? Penyakit Babe Cabita Sebelum Meninggal Dunia

Gejala Anemia Aplastik

Anemia aplastik biasanya tidak memiliki gejala. Namun jika ada, tanda dan gejalanya bisa meliputi:

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Kulit pucat
  • Infeksi yang sering atau berkepanjangan
  • Memar yang tidak dapat dijelaskan atau mudah terjadi
  • Mimisan dan gusi berdarah
  • Pendarahan berkepanjangan akibat luka
  • Ruam kulit
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Demam.

Penyakit ini bisa bersifat jangka pendek, atau bisa menjadi kronis. Kondisi itu bisa menjadi parah dan bahkan berakibat fatal.

Penyebab Anemia Aplastik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, anemia aplastik disebabkan oleh 2 kondisi, yaitu karena keturunan atau gangguan kesehatan semasa hidup. Beberapa gangguan kesehatan semasa hidup yang bisa menyebabkan anemia aplastik adalah sebagai berikut:

  • Penyakit autoimun yang dapat mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat, termasuk sel pada sumsum tulang.
  • Pernah menjalani perawatan radioterapi atau kemoterapi. Dua perawatan kanker ini berisiko menyebabkan kerusakan sel sehat dalam tubuh.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti beberapa jenis antibiotik dan obat rheumatoid arthritis.
  • Terinfeksi virus tertentu, seperti virus HIV, hepatitis, cytomegalovirus, Epstein-Barr, dan lain sebagainya.
  • Terpapar bahan kimia berbahaya dan terjadi secara terus-menerus, seperti pestisida, benzene, dan lain sebagainya.
  • Kehamilan, karena masa kehamilan berisiko menyebabkan sistem kekebalan tubuh ibu menyerang sel pada sumsum tulang.

Perbedaan Anemia Aplastik dengan Anemia Biasa

Anemia aplastik merupakan kondisi dimana sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bahkan, anemia jenis ini mampu memberhentikan produksi sel darah putih dan trombosit.

Anemia aplastik tidaklah sama dengan anemia yang sering terjadi pada umumnya, yaitu anemia hemolitik. Anemia hemolitik adalah kondisi kurang darah yang disebabkan oleh kurangnya zat besi.

Gejala yang dialami oleh penderita anemia aplastik dengan anemia hemolitik hampir serupa, yaitu mudah lemas dan lesu. Akan tetapi, penderita anemia aplastik lebih sensitif terhadap imunitas dan infeksi. Dengan begitu, penderitanya mudah terkena luka, pendarahan, mimisan, gusi berdarah, dan memar tanpa alasan yang jelas.

Siapa saja bisa terkena anemia aplastik, baik anak maupun dewasa, laki-laki atau perempuan.

Bagikan berita ini