Gejala Pneumonia Pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Napas bayi dan anak yang sakit pneumonia adalah lebih dari 60 kali dalam satu menit untuk usia nol sampai dengan dua bulan.

Untuk usia dua bulan sampai dengan satu tahun kecepatan napas di atas 50 kali dalam satu menit, sedangkan di usia satu hingga lima tahun di atas 40 kali per menit. Bahkan gejala ini juga disertai dengan tarikan dinding dada ke arah dalam saat menarik napas.

Sedangkan pada orang dewasa, gejala pneumonia adalah sebagai berikut ini:

  1. Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
  2. Kebingungan atau perubahan kesadaran mental (pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas)
  3. Batuk, yang mungkin menghasilkan dahak.
  4. Kelelahan.
  5. Demam, berkeringat, dan menggigil.
  6. Suhu tubuh lebih rendah dari normal (pada orang dewasa berusia di atas 65 tahun dan orang dengan sistem kekebalan lemah).
  7. Mual, muntah atau diare.
  8. Sesak napas.

Penyebab Pneumonia Pada Anak

Penyebab pneumonia pada anak cukup beragam, mulai dari infeksi virus, bakteri, maupun jamur. Yang paling umum adalah sebagai berikut:

  1. Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum dari pneumonia bakterial pada anak-anak.
  2. Haemophilus influenzae tipe b (Hib) adalah penyebab paling umum kedua dari pneumonia bakterial.
  3. Virus pernapasan syncytial adalah virus penyebab pneumonia yang paling umum.
  4. Pada bayi yang terinfeksi HIV, Pneumocystis jiroveci adalah salah satu penyebab paling umum dari pneumonia, dan bertanggung jawab atas setidaknya seperempat dari seluruh kematian akibat pneumonia pada bayi yang terinfeksi HIV.

Cara Penanganan Pneumonia pada Anak

Pengobatan pada anak yang menderita penyakit pneumonia tergantung dengan penyebabnya. Umumnya, dokter atau tenaga medis lainnya akan memberikan obat antibiotik untuk menangani pneumonia akibat infeksi bakteri, obat antivirus untuk pneumonia akibat infeksi virus, dan obat antijamur untuk pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Antibiotik pilihan untuk pengobatan lini pertama adalah tablet dispersi amoxicillin. Selain itu, untuk menurunkan gejala demam, dokter juga bisa memberikan obat pereda demam, seperti ibuprofen atau paracetamol. Sedangkan untuk rawat inap dianjurkan hanya untuk kasus pneumonia yang parah.

Meski sedang sakit pneumonia, bayi hingga balita yang masih membutuhkan ASI jangan lupa untuk tetap memberikannya ASI agar kondisi ia bisa cepat pulih. Sedangkan untuk anak-anak tetap perlu mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup. Hal ini juga bisa mencegahnya mengalami dehidrasi pada bayi maupun anak-anak.

Bagikan berita ini