Jarang Diketahui, 12 Kata Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan Ini Ternyata Singkatan

6. PIN

PIN adalah sesuatu yang wajib dimiliki bagi orang memiliki kartu ATM atau platform uang digital. Untuk mengaksesnya, pengguna biasanya diminta untuk memasukkan nomor PIN, yang sudah ditentukan sendiri dan harus terus diingat.

PIN merupakan singkatan dari Personal Identification Number. Sifatnya rahasia karena tujuannya adalah sebagai pelindung keamanan pada proses transaksi elektronik.

7. DAMRI

DAMRI merupakan salah satu perusahaan bus yang menyediakan layanan transportasi antarkota. Biasanya, yang digunakan adalah bus berbadan besar. Di Jakarta, Bus DAMRI juga menjadi andalan untuk transportasi menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Ada beberapa shelter khusus tempat bus ini mangkal setiap harinya. Meskipun sudah akrab di telinga masyarakat, sayangnya masih banyak yang belum tahu kalau DAMRI itu merupakan sebuah singkatan “Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia”, salah satu Badan Usaha Milik Negara yang berdiri sejak 1946.

8. GPS

Bagi seorang kurir atau pengantar barang, GPS merupakan sebuah teknologi yang sangat berguna. Dengan GPS, kita bisa terhindar dari nyasar atau muter-muter di suatu tempat karena bingung menentukan jalan.

GPS merupakan singkatan dari Global Positioning System, sebuah jaringan satelit dan perangkat penerima yang digunakan untuk menentukan suatu lokasi. GPS mencakup 24 satelit yang mengelilingi Bumi dalam orbit yang tepat, sehingga menyediakan waktu yang akurat. Saking canggihnya, GPS pun bisa mengarahkan kita pada jalan pintas, atau yang jarak tempuhnya lebih singkat karena menghindari kemacetan.

9. WiFi

Ngaku aja deh, biasanya kalau kita mau nongkrong lama di suatu tempat, pasti mencari tempat yang ada WiFi-nya. Kehadiran WiFi sangat penting supaya kita dapat mengakses layanan internet dengan lancar. Banyak yang menyebut bahwa WiFi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity. Tapi berdasarkan sejarahnya, ternyata kata tersebut kurang tepat.

WiFi diperkenalkan sebagai merek konsumen untuk produk “Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11” oleh lembaga sertifikasi jaringan AS, Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) pada 1999 di Atlanta.

Menggandeng sebuah firma konsultasi merek, WECA akhirnya memilih nama Wi-Fi yang menurut mereka lebih ramah di telinga. Mulanya, pemilihan nama Wi-Fi diciptakan sebagai plesetan dari Hi-Fi (High Fidelity). Mereka pun menciptakan slogan iklan (tagline) sembarangan yakni “The Standard for Wireless Fidelity” yang sempat digunakan dalam waktu singkat.

Slogan asal-asalan itu kemudian menjadi salah paham di masyarakat yang mengasumsikan slogan tersebut sebagai akronim WiFi. Padahal, faktanya WiFi tidak memiliki arti apa pun. Baru tahu, kan?

Bagikan berita ini
Bsi