Jarang Diketahui, 12 Kata Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan Ini Ternyata Singkatan

10. HVS

Kertas HVS sering digunakan dalam kegiatan perkantoran maupun pendidikan. Ia juga menjadi benda yang wajib dimiliki oleh tukang fotokopi. Tanpa kertas ini, tugas tidak bisa dilaksanakan.

Singkatan HVS yang sering kita ucapkan untuk menyebut kertas ini berasal dari Bahasa Belanda, houtvrij schrijfpapier, yang berarti ‘kertas tulis bebas serat kayu’. Kertas HVS terbuat dari bahan pulp tanpa lignin. Lignin sendiri adalah perekat antarserat yang biasa ditemukan dalam pohon.

11. Internet

Internet pun ternyata adalah singkatan dari interconnected network. Sejarah internet muncul setelah adanya perang dingin antara Blok Barat Amerika Serikat dan Blok Timur Uni Soviet.

Pada 1960-an, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) memulai penelitian untuk menghubungkan komputer-komputer departemen pertahanan dalam satu instalasi, yang diharapkan dapat saling berkomunikasi dan bertahan jika perang benar-benar terjadi.

Pada Oktober 1962, dimulailah program riset komputer di ARPA (Advanced Research Projects Agency), yang diketuai oleh Joseph Licklider. Selanjutnya, 1969, ARPA berhasil membuat sebuah jaringan komputer yang diberi nama ARPANet (Advanced Research Projects Agency Network). ARPANet inilah cikal bakal internet modern.

Namun belakangan ini, istilah “Internet” juga kerap dijumpai di warmindo, karena menjadi salah satu menu unggulan, “Indomie, Telur, dan Kornet”.

12. Japri

Banyak yang menggunakan istilah “japri” untuk menjelaskan sesuatu secara privat, one by one, atau tidak di depan orang banyak. Istilah ini sering dipakai di grup WhatsApp. Meski sudah sering diucapkan, tapi ternyata masih banyak orang yang belum tahu kepanjangan dari japri. Japri adalah singkatan dari jaringan pribadi atau biasa disebut dengan private message.

Nah itu, sebagian kecil dari kata-kata umum yang sering kita ucapkan, yang merupakan sebuah singkatan. Mungkin, kalau ditelisik lebih jauh lagi, akan ditemukan banyak yang lainnya. Karena sifat bahasa itu nggak baku, ia akan terus berkembang dan menciptakan istilah-istilah baru yang akan menambah khazanah perbendaharaan kata kita. Semoga nggak bikin bingung lagi. (mjk/jnp)

Bagikan berita ini
Bsi