Hut Ri

Prof. Nafrialdi Tak Ada Obat yang Sepenuhnya Aman, Farmakovigilans Harus Diperkuat

Kantamedia.com — Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. dr. Nafrialdi, Ph.D., Sp.PD, Sp.FK, menegaskan bahwa meskipun obat sering dianggap sebagai senjata utama melawan penyakit, setiap obat tetap memiliki potensi efek samping yang tidak bisa diabaikan.

“Tidak ada obat yang secara mutlak aman untuk semua orang, untuk segala waktu, dan untuk semua keadaan. Efek samping adalah hal yang melekat dengan obat. Tugas kita adalah memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan risikonya,” ujar Prof. Nafrialdi dikutip dari CNBC Indonesia.

Ia menyoroti pentingnya farmakovigilans—disiplin ilmu yang berfokus pada deteksi, penilaian, pemahaman, dan pencegahan efek samping obat. Meskipun obat telah melalui uji klinis, risiko tetap ada karena keterbatasan jumlah peserta dan variabilitas kondisi pasien.

Jika ditemukan efek samping yang membahayakan, tim farmakovigilans akan merekomendasikan kepada BPOM untuk menarik obat dari pasaran atau mengubah indikasi penggunaannya.

Sayangnya, tingkat pelaporan efek samping obat di Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara tetangga di Asia Tenggara. Indonesia berada di posisi kelima setelah Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Padahal, data tersebut sangat penting untuk menjamin keamanan obat yang beredar.

Prof. Nafrialdi menyoroti bahwa dalam program pengobatan Tuberkulosis (TB), farmakovigilans menjadi sangat krusial. Pengobatan TB melibatkan kombinasi obat dalam jangka panjang, dengan risiko efek samping tinggi seperti gangguan hati. Jika tidak ditangani, hal ini bisa membuat pasien berhenti minum obat dan menggagalkan target Indonesia mengakhiri epidemi TB pada 2030.

Ia menekankan bahwa pengawasan obat tidak bisa dilakukan secara parsial. Dibutuhkan sinergi antara tenaga kesehatan, industri farmasi, pemerintah, dan masyarakat. “Pelatihan berkesinambungan bagi tenaga kesehatan sangat penting, terutama agar laporan efek samping obat bisa dibuat dengan baik dan lengkap,” tutupnya. (Mhu).

Bagikan berita ini