Yuk Kenali Perbedaan MPOX dan Cacar Air

Kantamedia.com – Belakangan ini dunia kembali dihebohkan dengan kemunculan kasus cacar monyet (monkey pox/MPOX) di sejumlah negara Eropa. Meski jarang terjadi, cacar monyet menjadi salah satu penyakit berbahaya dan sangat menular yang perlu diwaspadai. Sebab, cacar monyet atau MPOX merupakan salah satu penyakit zoonosis. Artinya, MPOX tak hanya dapat ditularkan dari sesama hewan, tetapi juga dari hewan ke manusia.

Penyakit MPOX terlihat mirip dengan cacar air, namun nyatanya penyakit tersebut memiliki beberapa perbedaan. Penasaran apa saja perbedaan MPOX dan cacar air? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

 

 

Perbedaan penyakit MPOX dan Cacar Air

Penyakit MPOX dan cacar air sekilas memiliki penampakan visual yang hampir sama. Meski begitu, ada beberapa perbedaan yang terletak pada jenis virus, gejala, dan perkembangan keduanya.

Menurut Dedy SKM., M.Kes, Epidemiologi dari Yayasan Harapan Taheta (YHT) Kalteng penyakit MPOX disebabkan oleh virus monkeypox, sedangkan cacar air disebabkan oleh virus Varicella-zoster.

“MPOX, biasanya menimbulkan beberapa gejala secara klinis. Misalnya seperti demam, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi medis,”ujar Dedy saat berbincang dengan awak media.

Secara umum, MPOX merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari dua hingga empat minggu. Namun, kasus yang parah juga dapat terjadi pada pengidapnya yang dapat berujung mengancam keselamatan jiwa.

Sementara itu, sambung Dedy, cacar air atau chickenpox, gejalanya dapat berupa ruam gatal dengan lepuh kecil berisi cairan. Ruam melepuh tersebut akan muncul 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan biasanya berlangsung sekitar lima hingga 10 hari.

Di samping itu, ada beberapa gejala lain yang mungkin muncul satu hingga dua hari sebelum kehadiran ruam lepuh pada kulit. “Misalnya seperti demam, sakit kepala, kehilangan selera makan, hingga kelelahan dan perasaan tidak sehat secara umum,”kata Dedy.

Dia menambahkan, Sebagai penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus Varicella-zoster, cacar air sangat menular kepada orang yang belum pernah mengidapnya. Selain itu, mereka yang belum divaksin cacar juga sangat rentan untuk tertular.

Jadi, perbedaan yang paling utama antara kedua jenis cacar ini adalah gejalanya. “Penyakit MPOX menimbulkan pembengkakan kelenjar getah bening, sementara cacar air tidak,”jelasnya.

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit MPOX, di antaranya:

– Hindari kontak fisik (bersentuhan) dengan hewan yang berisiko menyebarkan penyakit cacar monyet. Selain monyet, hewan pengerat seperti tupai dan tikus juga perlu dihindari.

– Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun usai melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan. Selain itu, juga perlu mencuci tangan secara langsung setelah bersentuhan dengan pengidap cacar monyet atau setelah menyentuh hewan terutama yang berisiko membawa virus.

– Menggunakan alat pelindung diri saat melakukan kontak langsung dengan pengidap MPOX, seperti sarung tangan.

– Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang agar imunitas tubuh dapat terjaga secara optimal.

– Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan dengan tingkat kematangan yang optimal.

– Memenuhi waktu istirahat yang optimal.

Sementara itu, pencegahan utama dari infeksi cacar air adalah dengan melakukan vaksinasi sedari dini. Sebab, orang dewasa yang belum menerima vaksin cacar air cenderung memiliki gejala yang lebih parah bila dirinya terinfeksi. (*Mhu)

 

 

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi