Kantamedia.com – Sebanyak 11 jemaah haji asal Jawa Timur yang baru tiba di Asrama Haji Debarkasi Surabaya diduga terpapar Covid-19. Dugaan ini muncul berdasarkan hasil pemantauan suhu tubuh melalui thermal scanner dan data dari aplikasi Satu Sehat Health Pass (SSHP), Sabtu (14/6/2025).
Para jemaah tersebut berasal dari Kediri, Trenggalek, dan Tulungagung. Mereka merupakan bagian dari lima kelompok terbang (kloter) pertama yang tiba seusai melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Perwira Jaga Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, dr Rofiud Darojat menjelaskan proses skrining dilakukan dengan ketat menggunakan berbagai metode.
“Dari 5 kloter yang sudah tiba, kami melakukan proses skrining menggunakan beberapa metode, di antaranya melalui thermal scanner hingga aplikasi SSHP. Apabila terdapat suhu tinggi 38,5 derajat celcius dan saluran pernapasan yang bermasalah, akan dilakukan swab. Sementara metodenya menggunakan swab antigen covid, kemudian ditambah swab untuk dikirim ke laboratorium yang kemudian akan dilanjutkan dengan PCR dengan indikator yang diperiksa covid dan influenza,” ungkap dr Rofiud.
Meski hasil tes antigen menunjukkan negatif, hasil akhir masih menunggu konfirmasi dari pemeriksaan PCR yang saat ini sedang diproses oleh Balai Besar Kekarantinaan (BBKK) Surabaya. Hasil tersebut diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari ke depan.
Sebagai langkah antisipatif, PPIH Debarkasi Surabaya telah memberikan notifikasi kepada Dinas Kesehatan di kabupaten/kota asal jemaah yang terindikasi, guna melakukan pemantauan lebih lanjut.
Sementara itu, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini berada pada level rendah dan terkendali. Dalam minggu ke-22 (25-31 Mei 2025) misalnya, hanya terdeteksi 7 kasus baru secara nasional dengan positivity rate 2,05%.
Angka tersebut berarti bahwa dari 100 orang yang menjalani pemeriksaan, hanya terdapat 2 orang dengan hasil positif Covid-19 dengan kenaikan kasus tertinggi berada di Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.
Selain itu, dalam laporan Kemenkes dijelaskan bahwa pada 2025 ini, mereka telah memeriksa 2.160 spesimen dengan 72 positif. Namun, dengan jumlah sebanyak itu, tidak ada korban meninggal akibat Covid-19.
Dengan kenaikan kasus Covid-19 di berbagai negara di Asia Tenggara terutama di Indonesia sendiri, masyarakat diminta untuk tidak panik, selalu waspada, dan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Kementerian Kesehatan juga melayangkan surat edaran yang ditujukan bagi Dinas Kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan para pemangku kepentingan agar meningkatkan kewaspadaaan terhadap Covid-19 maupun penyakit potensial KLB atau wabah lainnya. (*)