Kantamedia.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dengan tegas membantah beredarnya isu serangan ransomware terhadap sistemnya. Hal ini diperkuat oleh hasil investigasi mendalam yang dilakukan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terhadap aplikasi, jaringan, dan sistem keamanan BRI yang tidak menemukan adanya indikasi ransomware atau pelanggaran keamanan data.
Berdasarkan konfirmasi BSSN, sistem BRI tetap beroperasi dengan aman dan seluruh layanan perbankan serta data nasabah tidak mengalami gangguan apapun.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha menjelaskan bahwa perseroan telah menerapkan strategi komprehensif dalam mengamankan data nasabah. “Langkah yang dilakukan perseroan mencakup penerapan keamanan digital terkini, pengembangan aplikasi yang terintegrasi dengan praktik keamanan (DevSecOps practices), pemantauan keamanan TI secara kontinyu dan real-time, penanganan proaktif terhadap celah keamanan, serta pembentukan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer yang tersertifikasi BSSN,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis (2/1/2025).
Lebih lanjut, Arga memaparkan bahwa BRI mengimplementasikan cybersecurity framework berbasis NIST (National Institute of Standards and Technology) sebagai fondasi pengembangan keamanan digital dan menerapkan end-to-end security di seluruh layanan perbankan digitalnya.
Ke depan, BRI berkomitmen untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk serangan siber dan memperkuat keamanan digital. “Termasuk mengalokasikan sumber-sumber daya utama kami untuk penguatan dan pengembangan keamanan digital, yang meliputi aspek teknologi, proses, dan people,” tambahnya.
Arga menekankan bahwa melalui berbagai langkah tersebut, BRI berupaya maksimal dalam memberikan perlindungan bagi data dan dana nasabah, sekaligus menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat. (Mhu)
