Prabowo Reshuffle Kabinet, Purbaya Gantikan Sri Mulyani di Kemenkeu

Jakarta, Kantamedia.com — Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati dalam reshuffle Kabinet Merah Putih. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025), bersama empat menteri dan satu wakil menteri lainnya.

Melansir dari detiknews dalam prosesi pelantikan, Presiden Prabowo memandu pembacaan sumpah jabatan yang diikuti oleh para pejabat baru.

“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Purbaya saat mengucapkan sumpah jabatan.

Penunjukan Purbaya sebagai Menteri Keuangan dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 86P Tahun 2025. Ia menggantikan Sri Mulyani yang telah menjabat selama 17 tahun dan dikenal luas sebagai arsitek reformasi fiskal Indonesia.

Profil Singkat Purbaya Yudhi Sadewa

Sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020. Ia meraih gelar sarjana teknik elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB), serta gelar Master of Science dan doktor di bidang ekonomi dari Purdue University, Amerika Serikat.

Kariernya mencakup berbagai posisi strategis di pemerintahan, antara lain:

  • Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Marves (2018–2020)
  • Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Maritim dan Kemenko Polhukam (2015–2018)
  • Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden (2015)
  • Anggota Komite Ekonomi Nasional dan Staf Khusus di Kemenko Perekonomian (2010–2014)

Sebelum terjun ke birokrasi, Purbaya berkiprah di sektor swasta dan riset ekonomi, termasuk sebagai Direktur Utama PT Danareksa Securities dan Chief Economist di Danareksa Research Institute.

Penunjukan Purbaya dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga kesinambungan kebijakan fiskal dan memperkuat stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan global. (Mhu).

Bagikan berita ini