Kepsek Ungkap Kejanggalan Kasus Guru Honorer Dituduh Aniaya Anak Polisi

Kepala sekolah ini juga melihat foto luka yang beredar luas merupakan luka lama dan bukan luka dipukul sapu, karena melepuh seperti terbakar.

“Pokoknya orang-orang yang melihat foto itu tidak ada yang masuk akal kalau itu luka pukulan, tidak ada. Itu melepuh kayak luka bakar, kayak gigitan serangga,” ujarnya.

Kuasa Hukum Guru SD Baito, Syamsuddin menduga ada kejanggalan dalam kasus ini. Salah satunya, keterangan dua saksi anak diajukan Polsek Baito berbeda dengan siswa yang lain.

Menurut Syamsuddin, banyak siswa yang lain di dalam kelas, namun tak melihat kejadian itu. “Anak sekolah (siswa) yang lain ditanya kalau ada kejadian itu, katanya tidak ada, mereka tidak lihat,” tegas Syamsuddin.

Selain itu, sapu ijuk disita polisi dianggap barang bukti yang tidak sah karena tak membawa surat penetapan dari PN Andoolo. Bahkan, sapu ijuk itu bukan diambil oleh penyidik, melainkan ayah korban Aipda Wibowo Hasyim.

“Pada saat itu sudah ganti penyidik. Jadi yang ambil barang bukti itu bukan penyidik, tapi orangtua korban sendiri (Aipda Wibowo Hasyim. Makanya kami merasa aneh perkara ini,” tegasnya.

Tak hanya itu, kuasa hukum dari LBH HAMI Konawe Selatan ini juga meragukan luka di tubuh MCD jika dianiaya menggunakan sapu ijuk. Sebab, luka yang ditimbulkan sangat parah, melepuh seperti luka lama.

Selain itu luka yang muncul juga tidak teratur, ada titik besar di beberapa bagian, dan luka panjang yang tidak rata. Sementara permukaan gagang sapu ijuk rata.

Pengakuan korban kepada ibunya luka itu akibat jatuh di sawah bersama ayahnya. Diakui pada Kamis, 25 April 2024. Sehari kemudian, pengakuan korban berubah saat ditanya ayahnya Aipda Wibowo Hasyim.

“Pertanyaannya pada 24 April (orangtuanya) tidak melihat lukanya. Tapi pengakuan korban pernah jatuh di sawah dengan ayahnya, jauh (hari) sebelumnya,” jelas Syamsuddin.

Syamsuddin mengaku penuh keraguan melihat foto luka korban MCD. Namun tak bisa memastikan waktu pengambilan foto tersebut. “Dari hasil foto itu kami meragukan barang bukti itu. Makanya kami lihat ada sedikit kejanggalan,” tegasnya.

Bagikan berita ini