Palangka Raya, Kantamedia.com — Pemerintah Kota Palangka Raya meresmikan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan inklusif hasil kolaborasi dengan Kementerian Sosial dan berbagai pemangku kepentingan. Sekolah ini berlokasi di bekas bangunan SDN 2 Langkai yang telah dialihfungsikan menjadi ruang belajar bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah.
Wali Kota Fairid Naparin memimpin langsung peresmian pada Senin (22/9/2025), didampingi jajaran pemerintah kota. Dalam sambutannya, Fairid menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat merupakan jawaban atas tantangan pemerataan akses pendidikan.
“Dengan segala keterbatasan, kita berupaya menghadirkan pendidikan yang layak bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus kita jaga,” tegasnya.
Saat ini, Sekolah Rakyat Palangka Raya menampung 75 siswa dari kelompok ekonomi berdesil 1 dan 2. Mereka duduk di kelas 3, 4, dan 5 SD, berasal dari tiga kelurahan berbeda. Pemerintah kota berkomitmen memastikan kualitas pendidikan di sekolah ini setara dengan sekolah reguler maupun swasta.
Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya, Riduan, menyebutkan bahwa dari 75 siswa, terdapat 42 laki-laki dan 33 perempuan dengan rentang usia 6–12 tahun. Mereka berasal dari 30 kelurahan, dengan latar belakang anak putus sekolah, tidak pernah sekolah, dan berisiko putus sekolah.
“Sekolah Rakyat ini bukan hanya bangunan fisik, tetapi harapan baru. Kami ingin menciptakan lingkungan belajar inklusif agar setiap anak bisa berkembang tanpa terbebani latar belakang ekonomi,” ujar Riduan.
Program ini sejalan dengan kebijakan nasional yang mendorong pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia. Fairid menegaskan bahwa Palangka Raya siap menjaga komitmen tersebut dengan memastikan mutu pembelajaran dan dampak sosial jangka panjang.
“Semoga langkah ini menjadi amal jariyah bagi kita semua, dan melahirkan generasi Palangka Raya yang cerdas serta berakhlak mulia,” pungkasnya. (Daw).
