Kantamedia.com, Palangka Raya – Berdasarkan data Badan Pusat Statistis (BPS), kondisi penduduk miskin di Kalimantan Tengah (Kalteng) selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan.
Dari data, pada Maret 2020 sebesar 4,82 persen atau 134,594 ribu jiwa, September 2021 sebesar 5,16 persen atau 141,03 ribu jiwa, dan tahun 2022 (Maret) sebesar 5,28 persen atau 145,10 ribu jiwa.
“Memperhatikan kondisi tersebut, saya meminta kepada Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Kalimantan Tengah dan para wakil wali kota/wakil bupati se Kalteng selaku Ketua TKPK kabupaten/kota, untuk terus berperan aktif mengkoordinasikan dan merencanakan program/kegiatan penanggulangan kemiskinan secara realistis dan sesuai dengan keadaan permasalahan yang dihadapi bersama,” kata Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo pada rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan, Senin (28/11/2022).
Edy menegaskan, untuk mewujudkan penurunan kemiskinan, dibutuhkan komitmen bersama dan kerja keras berbagai pihak terkait.
Ia optimistis dengan semakin tingginya sinergi dan harmonisasi antara pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan masyarakat, serta didukung potensi sumber daya alam Kalteng yang melimpah, akan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di provinsi itu.
Lebih lanjut Edy juga mengungkapkan bahwa dalam upaya penanggulangan kemiskinan, banyak kebijakan serta program yang telah dilaksanakan, baik nasional dan daerah. Salah satunya adalah kebijakan subsidi Pemerintah yang dinilai dapat meringankan beban masyarakat akan kebutuhan dasarnya yaitu melalui program Perlindungan Sosial.
“Program perlindungan sosial yang telah dijalankan, di antaranya program Beras Sejahtera (Rastera), Bantuan Siswa Miskin (BSM) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP), Jamkesmas atau Kartu Indonesia Sehat (KIS), Jamkesda yang dialokasikan di setiap kabupaten/kota, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beasiswa Kalteng BERKAH, serta program pemberdayaan masyarakat miskin yang ditujukan untuk menekan angka kemiskinan,” beber Edy. (jnp)
