Palangka Raya, kantamedia – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, bersama Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, menghadiri kegiatan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Gebyar Pendidikan Unggul Muhammadiyah untuk Kalteng Lebih Berkah, Jumat (9/5/2025), di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR).
Menteri Abdul Mu’ti memberikan apresiasi atas inisiatif Pemprov Kalteng yang mengusulkan pembangunan Sekolah Khusus Percontohan. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan pendidikan inklusif di daerah, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Secara akademik, kita masih kekurangan tenaga pendidik kompeten untuk anak berkebutuhan khusus. Saat ini, hanya kurang dari 10 perguruan tinggi yang memiliki program studi Pendidikan Luar Biasa, sementara kebutuhan di lapangan sangat besar,” ujar Abdul Mu’ti.
Ia menambahkan, penugasan dan mutasi guru, termasuk ASN dan PPPK, ke daerah-daerah yang membutuhkan telah memiliki dasar hukum melalui peraturan menteri yang berlaku. “Ini adalah bagian dari solusi pemerataan pendidikan yang inklusif,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Agustiar Sabran mengusulkan agar Program Revitalisasi Sekolah, bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden, menjadi prioritas dalam pembangunan sumber daya manusia di Kalimantan Tengah. Program ini diharapkan menyasar 250 SMA, 141 SMK, dan 31 Sekolah Khusus (SKH) di bawah kewenangan Pemprov, serta 2.082 PAUD, 697 kelompok bermain, 2.660 SD dan 883 SMP di bawah kewenangan kabupaten/kota.
Dalam hal peningkatan kesejahteraan guru, Agustiar menekankan perlunya kebijakan afirmatif untuk guru honorer, terutama di wilayah terpencil. “Kami mohon agar daerah diberikan kewenangan mengangkat guru honorer. Saat ini, total guru yang kami miliki di semua jenjang mencapai lebih dari 43 ribu orang,” paparnya.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur kembali menekankan urgensi pembangunan Sekolah Khusus Percontohan berbasis asrama di Kalteng. “Ini penting karena masih banyak anak-anak berkebutuhan khusus di pelosok yang perlu ditampung dan dibina secara terpadu,” tandasnya.
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo, Plt. Sekda Provinsi Kalteng Leonard S. Ampung, unsur Forkopimda, Rektor UMPR Muhamad Yusuf beserta jajaran, para kepala perangkat daerah, instansi vertikal, serta ratusan pelajar dan mahasiswa se-Kalteng. (daw)