Palangka Raya, Kantamedia.com – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Okki Maulana Razak, menegaskan persoalan infrastruktur dasar masih menjadi keluhan utama masyarakat di Daerah Pemilihan III. Salah satunya ruas Jalan Kumai Hilir Sebrang menuju Sekonyer yang hingga kini belum ditangani pemerintah. Hal itu ia sampaikan usai melaksanakan reses pada Senin (17/11/2025).
Okki menjelaskan, jalan tersebut merupakan akses vital warga menuju fasilitas kesehatan. Ketika jalur darat tidak bisa dilalui, masyarakat terpaksa menggunakan jalur sungai yang bergantung pada kondisi cuaca. “Saat ombak tinggi atau air pasang, mereka bisa tertahan. Ini fatal bagi warga yang membutuhkan penanganan kesehatan cepat,” tegasnya.
Ia menambahkan, keluhan ini bukan hal baru, namun belum ada respons signifikan dari pemerintah daerah maupun pusat. Menurutnya, kebutuhan masyarakat Sekonyer harus diprioritaskan karena menyangkut keselamatan warga.
Selain itu, Okki menyoroti persebaran sinyal komunikasi yang mulai membaik di wilayah pemukiman. Berdasarkan pemantauan saat reses, ia tidak menemukan lagi blind spot di daerah padat penduduk. “Klaim Kominfo bahwa cakupan sinyal mencapai sekitar sembilan puluh persen itu sesuai dengan apa yang saya lihat. Hanya di jalan antar kabupaten atau wilayah non-pemukiman masih ada blind spot, dan itu wajar,” ujarnya.
Terkait perdebatan publik mengenai kondisi jalan terpanjang di Kalteng, Okki menyebut persoalan tersebut selaras dengan pernyataan sejumlah tokoh, termasuk Agustin Teras Narang. “Mayoritas jalan yang rusak itu statusnya jalan nasional. Jadi harapannya pemerintah pusat memberi perhatian lebih untuk Kalimantan Tengah,” katanya.
Ia menegaskan DPRD akan terus mendorong agar pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan akses yang berpengaruh langsung pada aktivitas dan keselamatan warga. Menurutnya, pemerataan pembangunan infrastruktur masih menjadi pekerjaan besar yang harus dikejar pemerintah untuk mengurangi ketimpangan wilayah di Kalteng. (Daw)
