Palangka Raya, Kantamedia.com – Program cetak sawah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menuai keluhan petani. Dari target lebih dari 4.000 hektare yang diajukan pemerintah pusat, realisasi di lapangan hanya sekitar 405 hektare atau 10 persen pada tahun 2025.
Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Sutik, menyebut proses cetak sawah baru rampung sepekan lalu dan sebagian petani sudah mulai menanam. Namun, seluruh alat berat yang sebelumnya beroperasi ditarik kembali sehingga pekerjaan tidak dapat dilanjutkan. “Kontraktor sudah menarik semua alatnya. Jadi yang selesai hanya 405 hektare, sisanya belum dikerjakan,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
Ia menilai kondisi ini membuat petani kecewa, terutama karena waktu pengerjaan sangat sempit dan beberapa alat berat mengalami kerusakan. “Mereka kecewa karena waktunya mepet. Ekskavator rusak, sementara deadline berakhir besoknya. Jadi tidak sempat dilanjutkan,” jelasnya.
Meski demikian, Sutik berharap realisasi tahap pertama menjadi dasar agar pemerintah pusat kembali menurunkan bantuan serupa. Ia optimistis keberhasilan 400 hektare ini bisa menjadi pertimbangan melanjutkan program ketahanan pangan tahun berikutnya. “Mudah-mudahan 400 hektare ini bagus hasilnya sehingga pusat menurunkan program lagi,” katanya.
Lokasi cetak sawah berada di Desa Andil Sohor, Kecamatan Samuda. Lahan yang sebelumnya berhutan kini terbuka dan siap ditanami. Namun, petani menghadapi kendala lain, salah satunya bibit yang datang terlambat dan rusak. “Bibit dari pusat datang kelamaan, akhirnya lapuk. Petani beli sendiri bibitnya termasuk saya,” ungkap Sutik.
Ia menegaskan program cetak sawah merupakan proyek pusat sehingga kelanjutannya masih menunggu keputusan pemerintah nasional. DPRD Kalimantan Tengah akan melakukan koordinasi untuk memastikan apakah proyek dapat dilanjutkan pada tahun mendatang. (Daw)



