Kantamedia.com – Ajang Miss Universe 2025 yang digelar di Thailand tahun ini seharusnya menjadi perayaan keindahan dan keberagaman. Namun tahun ini ajang Miss Universe diwarnai dengan drama. Ketegangan muncul setelah Direktur Miss Universe Nawat Tsaragrisil tertangkap kamera menegur Miss Mexico 2025 Fatima Bosch karena tidak menjalankan kewajiban promosi.
Insiden itu terjadi di depan puluhan finalis, memicu sejumlah kontestan melakukan aksi walk-out pada 4 November sebagai bentuk solidaritas. Tidak berhenti di situ, beberapa negara juga mengumumkan mundur dari kompetisi menjelang malam final pada 21 November 2025.
Berikut enam kontestan yang menarik diri beserta alasan mengejutkan di balik keputusan mereka.
1. Miss Universe Germany
Finalis dari Jerman Diana Fast mengejutkan publik ketika mengumumkan pengunduran diri pada 3 November. Ia mengatakan keputusan itu diambil setelah melakukan refleksi mendalam tentang perannya sebagai ibu.
“Saya sangat bersyukur menjadi bagian dari keluarga Miss Universe, dikelilingi perempuan luar biasa yang menginspirasi dan penuh tujuan,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
“Namun setelah refleksi mendalam, saya memutuskan untuk tidak berangkat ke Thailand. Sebagai seorang ibu dan saat ini sedang membangun rumah baru untuk keluarga, saya memilih berada dekat dengan putra saya di fase penting kehidupan kami,” tambahnya.
2. Miss Universe Persia
Sahar Biniaz, perwakilan Persia 2025, memutuskan mundur pada Oktober lalu. Alasannya terkait kondisi sang national director, Golshan Barazesh, yang ditahan saat berkunjung ke Iran.
“Atas rasa hormat dan kepedulian yang mendalam terhadap keselamatan serta kesejahteraannya, saya membuat keputusan sulit untuk tidak mengikuti kompetisi tahun ini,” tulis Sahar dalam unggahan media sosial.
3. Miss Universe Niger
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Republik Niger seharusnya tampil di Miss Universe 2025 lewat perwakilannya, Zoulahatou Amadou. Namun sayangnya takdir berkata lain. Miss Universe Niger 2025 itu terkendala tiket pesawat.
“Tiket pesawat saya datang terlalu terlambat, dan penerbangan yang tersedia tidak memungkinkan saya tiba di Bangkok tepat waktu,” jelasnya.
Meski gagal debut tahun ini, pihak penyelenggara mengundang Zoulahatou untuk berkompetisi di Miss Universe 2026. Kesempatan ini memberi harapan baru bagi negara didaratan di Afrika Barat dengan ibu kota Niamey itu dikenal di dunia.
4. Miss Universe China
Terpilih menjadi wakil China di ajang ke-74 Miss Universe, Xuhe Hou justru mengundurkan diri sebelum keberangkatan. Alasan yang beredar berkaitan dengan batasan usia Miss Universe yang membuatnya tidak dapat melanjutkan kompetisi. Ia kini digantikan oleh runner-up, Zhao Na, yang melanjutkan perjuangan mewakili China di panggung internasional.
5. Miss Universe Congo
Drama lain datang dari Republik Demokratik Kongo. Déborah Djema dicabut gelarnya pada September karena menolak menandatangani kontrak resmi sebagai wakil negara tersebut.
Ia juga diminta menghapus seluruh unggahan terkait penobatannya dari media sosial. Kursinya kini digantikan oleh Dorcas Dienda Kasinde, setelah runner-up pertama dan kedua tidak bisa melanjutkan karena komitmen lain.
6. Miss Universe Iceland
Miss Iceland Organization mengumumkan bahwa Helena Hafþórsdóttir O’Connor, perwakilan Islandia untuk ajangMissUniverse2025, resmi mengundurkan diri dari kontes kecantikan bergengsi tersebut.
Dalam pernyataan resmi yang dibagikan melalui media sosial, Sabtu (8/11/2025), pihak organisasi menjelaskan bahwa Helena mengalami sakit selama beberapa hari terakhir. Kondisi kesehatannya sudah mulai pulih, namun Helena tetap memilihmundur.
“Syukurlah kondisinya kini mulai membaik, namun dengan sangat menyesal kami harus mengumumkan bahwa karena alasan pribadi, Helena telah mengambil keputusan sulit untuk mundur dari ajang Miss Universedi Thailand,” tulis pihak Miss Iceland dalam keterangan resminya.
Selain itu, beberapa negara dipastikan tidak mengirimkan delegasi ke Miss Universe 2025. Daftar tersebut meliputi: Bahrain, Kamerun, Siprus, Eritrea, Fiji, Gibraltar, Kenya, Maladewa, Mongolia, Montenegro, Samoa, Somalia, dan Uzbekistan. Mayoritas dari negara-negara ini belum dapat menggelar pemilihan nasional atau belum menetapkan kandidat hingga waktu kompetisi dimulai. (*/pri)
