Benang Bintik, Batik Khas Kalteng sebagai Identitas Lokal yang Bernilai Jual

Konon, motif dalam batik Benang Bintik ini memang terpengaruh oleh kepercayaan suku Dayak di Kalteng yang disebut Kaharingan. Kepercayaan ini terus berkembang melalui simbol-simbol yang berwujud benda alam ruang angkasa, bumi, maupun yang ada dalam diri seseorang. Motif-motif yang di gambarkan pada kain batik benang bintik diambil dari lukisan atau pun ukiran sisa-sisa sejarah.

Selain itu, ciri khas lainnya adalah penggunaan warna. Untuk warna dasar Benang Bintik memiliki warna yang lebih berani dibandingkan batik-batik pada umumnya. Seperti warna merah maroon, biru, merah, kuning dan hijau. Ada juga bahan warna yang lebih gelap seperti hitam dan coklat.

Gauri Vidya Daneswari dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng menyebutkan, berbicara motif atau ornamen benang bintik, maka yang pertama harus dipahami dulu yakni arti kata benang bintik. Benang artinya kain, sedangkan bintik artinya simbol/tanda.

“Secara bentuk motif dari Kalteng sifatnya Floris, artinya didasarkan pada observasi masyarakat atau pencinta alam sekitar, seperti dari tanaman dikreasikan ke bentuk gambar pada benang bintik,” jelasnya di sela Workshop Pembuatan Benang Bintik, di Palangka Raya, Kamis (24/11/2022).

Hal senada juga diungkapkan praktisi batik dari Yogjakarta, Abdul Syukur. “Benang bintik Kalteng tidak hanya sekadar mengenai motif batik semata, tetapi juga identitas lokal yang memiliki potensi bernilai jual,” ujarnya.

Anang, salah satu pengrajin batik yang sudah cukup lama berkecimpung dalam usaha pembuatan batik yang berlokasi di jalan Kota Palangka Raya mengakui bahwa batik benang bintik Kalteng memiliki keistimewaan karena jenis motif yang tertuang dalam kain melukiskan harmonisasi alam dan kebudayaan suku Dayak.

Batik benang bintik khas kalteng 3

Kini, batik Benang Bintik Kalteng memang semakin dikenal, ragam busana dari motifnya sering pula dipakai pada kegiatan-kegiatan seperti festival, ajang pemilihan model atau kegiatan kebudayaan dan kesenian daerah lainnya hingga acara-acara resmi pemerintahan.

Sertifikasi batik sebagai produk budaya asli Indonesia yang dikeluarkan PBB melalui lembaga UNESCO
merupakan momentum penting bagi perkembangan seni batik di Tanah Air. Citra positif batik di dunia internasional tersebut berlanjut di tanah air tatkala Presiden Republik Indonesia (RI) menetapkan tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Hari Batik Nasional.

Kondisi tersebut memberikan dampak positif bagi pelaku usaha dan pengrajin kain batik di berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali Kalteng dengan motif kain batik Benang Bintik sebagai motif batik khas Suku Dayak di Kalteng.

Salah satu peluang ekonomi yang terbuka dari trend tersebut adalah pengembangan industri garmen Batik Benang Bintik di daerah. Industri kreatif ini memiliki potensi yang bagus. (*)

Bagikan berita ini