Kantamedia.com — Stroke bukan lagi penyakit yang hanya mengintai lansia. Data terbaru mengungkap bahwa golongan darah tertentu—khususnya tipe A—memiliki kaitan dengan meningkatnya risiko stroke sebelum usia 60 tahun. Namun, para pakar menegaskan bahwa gaya hidup sehat tetap menjadi faktor penentu utama dalam pencegahan penyakit ini.
Menurut hasil analisis terhadap lebih dari 600 ribu data medis, golongan darah A memiliki risiko 16% lebih tinggi terkena stroke dini, sementara golongan darah O justru menunjukkan perlindungan 12% lebih rendah terhadap risiko tersebut.
Meski perbedaan golongan darah menunjukkan adanya kecenderungan, para peneliti menekankan bahwa risiko ini tidak mutlak dan tidak perlu menimbulkan kepanikan. Faktor gaya hidup seperti merokok, berat badan berlebih, dan kurangnya aktivitas fisik tetap menjadi penyebab utama stroke di banyak kasus.
Di Indonesia sendiri, stroke termasuk dalam 10 besar penyakit mematikan dan penyumbang kecacatan paling tinggi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat—terutama usia produktif—untuk memahami:
- ✅ Pentingnya cek kesehatan rutin termasuk tekanan darah dan kadar kolesterol
- ✅ Memahami gejala awal stroke seperti kesemutan, bicara cadel, atau kelumpuhan mendadak
- ✅ Menjaga pola makan, berolahraga, dan menghindari stres berlebihan
- ✅ Mengedukasi keluarga dan lingkungan tentang risiko stroke dini dan pencegahannya
Ingatlah: Golongan darah mungkin memengaruhi risiko, tapi keputusan harian Anda jauh lebih menentukan. Mari bersama wujudkan masyarakat yang tanggap dan sadar kesehatan, bebas dari ancaman stroke dini. (Mhu).