Kantamedia.com – Kepengurusan Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) resmi dikukuhkan, di Perpustakaan Nasional Jakarta, April 2023. pengukuhan ini dilaksanakan setelah sebelumnya LPDN resmi dibentuk berdasarkan hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN) pada Oktober 2022 di Samarinda, kalimantan timur. Nyelong Inga Simon pun dipercaya sebagai ketua umum (ketum) LPDN. Dengan hal ini, menjadikan Nyelong sebagai ketum pertama LPDN.
Usai prosesi pengukuhan, Nyelong yang juga seorang akademisi ini mengatakan, dirinya akan melaksanakan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. “Sebuah kepercayaan dan kehormatan yang besar, tidak hanya bagi saya, melainkan juga bagi perempuan Dayak di seluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 6 juta orang. Semoga kepercayaan ini dapat saya jawab dengan penuh tanggung jawab,” ungkap dia.
Nyelong yang juga salah seorang menteri dalam Kepengurusan MADN masa bakti 2022-2026 ini mengatakan, dalam perjalanan yang masih sangat singkat dalam membentuk LPDN di tingkat provinsi di seluruh Kalimantan dan DKI Jakarta, ia menangkap gairah dan antusiasme yang luar biasa dari perempuan-perempuan Dayak yang telah dan sedang berkiprah di berbagai lembaga di tingkat lokal, nasional maupun global, dalam berbagai bidang pengabdian bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Gairah ini, kata dia, menjadi potensi kekuatan luar biasa yang kiranya dapat disinergikan dalam sebuah wadah bersama yaitu LPDN.
“Wadah bagi perempuan Dayak ini diberi julukan Intan Kanuah Tapusak-Lingu yang menggambarkan perempuan Dayak dengan kecantikannya yang diakui dunia, punya kecerdasan dan kegigihan yang luar biasa. Wadah ini dimaksudkan untuk mengajak semua perempuan Dayak mengoptimalkan daya juangnya bagi bangsa dan negara, yang adil, mandiri dan sejahtera,” bebernya.
Nyelong menjelaskan, bahwa wadah ini sejalan dengan filosofi Rumah Betang, sebuah rumah besar yang menyatukan kekuatan bersama keluarga Dayak untuk bahu membahu membangun kehidupan bersama, maju bersama dan bersama untuk sejahtera.
Ke depannya LPDN diharapkan menjadi Rumah Betang yang mampu menyatukan seluruh potensi serta kekuatan perempuan Dayak yang menjunjung tinggi semangat bergotong royong dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat dayak secara umum dan perempuan Dayak secara khusus dan tentunya Indonesia yang diasarkan pada kearifan lokal. (ami)