PALANGKA RAYA, Kantamedia.com – Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Kalimantan Tengah menggelar Pasar Murah dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Kamis, (04/04/2024).
Masyarakat begitu antusias mengikuti kegiatan Pasar Murah itu, terlihat banyak masyarakat yang datang sejak pukul 07.30 WIB mendatangi halaman kantor Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah. Kegiatan berjalan dengan tertib dan selesai pada pukul 12.00 WIB.
Kajati Kalteng, Undang Mugopal mengatakan, bahwa kegiatan yang digelar dalam rangka membantu masyarakat kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok saat hari raya Idulfitri.
“Pasar murah yang digagas oleh IAD Wilayah Kalteng, kita telah menyiapkan 1.000 paket yang disebarkan ke masyarakat. Mudah-mudahan kegiatan pasar murah ini bisa membantu jelang Idulfitri,” ucapnya.
Pihaknya telah membagikan kupon kepada masyarakat yang memang benar-benar kurang mampu, setelah mendapat kupon, masyarakat bisa menukarkan kupon dan uang Rp.20 ribu untuk satu paketnya.
“Paket sembako murah tersebut berisi 5 Kg Beras, 1 liter minyak goreng, 2 kg gula pasir dan 1 sarden kaleng, semoga saja ini bisa membantu masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua IAD Wilayah Kalteng Ny Dessy Mugopal menyampaikan Kegiatan pasar murah tersebut merupakan salah satu program bidang sosial dan budaya.
“Kegiatan bertujuan untuk mendekatkan diri dan masyarakat. Semoga dengan hadirnya pasar murah ini dapat membantu masyarakat khususnya masyarakat yang tidak mampu,” ujar Dessy Mugopal di sela-sela meninjau kegiatan.
Ataniah salah satu pembeli paket sembako mengapresiasi kegiatan yang digelar Kejati Kalteng tersebut, karena dengan kegiatan pasar murah itu dirinya bisa memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
“Kita saat ini harga bahan pangan setiap jelang hari besar keagamaan harganya melambung tinggi, tentunya hal ini sangat memberatkan bagi kami yang hanya punya penghasilan pas-pasan,” katanya.
Dirinya berharap kegiatan serupa bisa dilanjutkan kembali, tidak hanya pada saat hari besar keagaaman saja, melainkan saat harga bahan pokok naik. (Mhu).
