Palangka Raya, kantamedia.com – Ratusan mahasiswa kembali menggelar aksi di Polda Kalimantan Tengah (Kalteng). Setelah sebelumnya ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya, hari ini (12/10/2023), kembali ratusan mahasiswa yang berasal dari sejumlah organisasi menggelar aksi serupa.
Ratusan mahasiswa yang berasal dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) itu mendesak Kapolda Kalteng dan Kapolres Seruyan dicopot dari jabatannya.
Dalam aksinya, mahasiswa memberikan rapor merah kepada Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto atas insiden tewasnya Gijik (34) warga Desa Bangkal Kabupaten Seruyan terkait konflik dengan PT Hamparan Masawit Bangun Persada atau PT HMBP, Sabtu (7/10/2023) lalu.
“Kami mendesak Kapolri agar mencopot Kapolda Kalteng dan Kapolres Seruyan dari jabatannya, karena lalai dalam menjalankan tugasnya, sehingga terjadinya insiden tersebut,” kata Agus, juru bicara aksi.
Ia juga menyatakan, tindakan represif yang dilakukan anggota kepolisian serta adanya penembakan terhadap warga hingga menimbulkan korban tewas dari masyarakat, merupakan merupakan tindakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Karena itu, tegas dia, pihaknya menuntut agar dilakukan pengusutan secara tuntas dan transparan terhadap oknum yang melakukan penembakan terhadap warga Desa Bangkal yang menyebabkan adanya korban jiwa dan luka-luka.
“Jika dalam 3×24 jam tuntutan kami ini tidak terealisasikan, kita akan kembali melakukan aksi turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih banyak. Kami akan mengawal kasus ini hingga terusut tuntas,” pungkasnya. (ndo)